Salah satu kekayaan budaya Indonesia itu ialah aksara dan bahasa daerah,hampir setiap etnis di Indonesia mempunyai bahasa sebagai sarana ekspresi dan komunikasi dalam kelompok identitas budaya mereka. Alam Kerinci yang berada di wilayah paling barat propinsi Jambi saat ini terdiri dari dua daerah otonom Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci,merupakan salah satu pusat perkembangan sastra melayu di bukit barisan/puncak andalas pulau sumatera yang masih mewariskan aksaramelayu pra islam serta bentuk ratap tangis yang pada umumnya tidak lagi terdapat pada masyarakat yang telah menganut agama islam.
Fenomena di alamKerinci sangat menarik karena pergeseran nilai yang terjadi dengan masuknya agama islam ke alam Kerinci,masuk pula peradaban baru yang membawa nilai nilai serba baru,akan tetapi sebagaimana yang terjadi ditempat lain di Nusantara perubahan nilai tidak terjadi secara mendadak tetapi secara perlahan lahan
Pada masa periode peralihan setelah masuk alat dan media tulis serta aksara yang baru,akan tetapi aksara yang lama tidak serta hilang-Media bambu dan tanduk belum bias ditinggalkan ,karena media tulisnya membawa makna Walikota Sungai Penuh Prof. Dr.H. Asafri Jaya Bakri, MA mengungkapkan pada era akhir tahun 1990 an upaya pembatikan bermotif aksara incung pernah menjamur di kota Sungai Penuh tetapi kemudian memudar dan nyaris hilang.
Saat ini Pemerintah Kota Melalui Dinas Terkait dan Dekranasda Kota Sungai Penuh kembali mendorong dan membantu pengrajin batik untuk menggairahkan kembali usaha pembatikan di Kota Sungai Penuh sebagai bagian dari pengukuhan identitas hasil industri kreatif pengrajin yang ada di Kota Sungai Penuh
Walikota Sungai Penuh Prof. Dr.H. Asafri Jaya Bakri, MA mengungkapkan pada era akhir tahun 1990 an upaya pembatikan bermotif aksara incung pernah menjamur di kota Sungai Penuh tetapi kemudian memudar dan nyaris hilang.Saat ini Pemerintah Kota Melalui Dinas Terkait dan Dekranasda Kota Sungai Penuh kembali mendorong dan membantu pengrajin batik untuk menggairahkan kembali usaha pembatikan di Kota Sungai Penuh sebagai bagian dari pengukuhan identitas hasil industri kreatif pengrajin yang ada di Kota Sungai Penuh