PALEMBANG – Empat batu nisan kuno yang ditemukan pekerja saat melakukan galian di kawasan Pasar 16 Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan akan diajukan sebagai salah satu cagar budaya.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang Retno Purwanti mengatakan, empat batu nisan yang terbuat dari batu granit itu telah dibaca oleh para tim ahli.
Sehingga, empat batu nisan tersebut diduga berasal dari abad ke-19 sampai 20 pasca Kesultanan Palembang.
“Pada sidang TACB tahun ini mudah-mudahan direkomendasikan jadi cagar budaya, karena nisan itu ditemukan di lokasi yang selama ini menjadi permukiman Keraton Beringin Janggut,” kata Retno.
Data awal saat ditemukannya empat batu nisan tersebut diduga ditulis menggunakan bahasa Aksara Jawi.
Namun, setelah dilakukan pengkajian lebih mendalam, seluruh batu nisan itu ternyata menggunakan huruf Aksara Arab dan berbahasa Arab.
“Aksara Arab dan bahasa Arab. Bukan Aksara Jawi. Ini sudah dipastikan oleh pakarnya,” ujar Retno.
Pada catatan batu nisan pertama, baris pertama tertulis Faqod Intiqolat, baris kedua ila rahmatillahi abrar, baris ketiga Ni Aji Nadibah binti Abdul dan baris keempat tertulis Al Aziz Palembani.
Batu nisan kedua, baris pertama tertulis Faqod Intiqol, barus kedua illa rahmatillah, baris ketiga Al Malikul Dorar Almarhum, baris keempat Haji Abdurahman dan baris kelima bin Ismail.
Batu nisan ketiga, baris pertama Faqod Intiqolat, baris kedua Ila Rohmatillahi Abrar Ni Haji Rosyidah, baris ketiga binti Haji Abdurrahman Raja, baris kempat Ismail Palembani.
Nisan kempat, baris pertama Wakana Wafatuhu, baris kedua Yaimil Isnain, baris ketiga 8 Rabi’ul Akhir, baris keempat Sanah 1322.
“Dugaannya ini makam keluarga keturunan bangsawan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Arkeologi Sumatera Selatan Wahyu Rizky Andhifani menjelaskan, mereka tak hanya menemukan empat batu nisan.
Namun, terdapat susunan batu di lokasi tempat penemuan makam tersebut. “Ada dua lubang di bawah nisan kita dapatkan pecahan logam dan keramik, sekarang sedang dilakukan deskripsi,” kata Wahyu.
Dari empat batu nisan yang ditemukan, hanya tiga yang memiliki nama.
Sementara, satu nisan lagi tak ada nama yang tertulis sehingga, kuat dugaan nisan itu merupakan bagian kaki di pemakaman.
“Nisan satu dan dua dugaannya ada katiannya karena terbaca Rosyidah binti Haji Abdurrhman, mungkin ini (nisan) anaknya, jadi kuat dugaan merupakan makam keluarga,” Wahyu.
regional.kompas.com/Image tribunnews.com