GIANYAR – Ribuan warga, peserta pawai budaya dan aparat keamanan serta pihak Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, sudah nampak memadati Lapangan Astina semenjak pukul 13.00 Wita, Jumat (17/4/2015).
Pengalihan arus lalu lintas untuk sterilisasi kawasan pawai budaya sudah dilakukan. Ribuan warga, sudah nampak berkumpul di lapangan tempat start (mulai) pawai digelar.
Ratusan warga, juga berkumpul di tepian jalan. Mereka berkumpul di sepanjang jalan menuju akhir pagelaran.
Pawai Budaya dimulai dari Lapangan Astina. Sebelum dimulai beberapa seni kreatifitas pun digelar.
Seperti halnya, paduan ‘kidung’ Bali dan Gamelan di sisi kiri panggung utama atau panggung terbuka balai budaya Lapangan Astina.
Para peserta berkumpul di sepanjang jalan. Sudah lengkap dengan peralatan Gamelan Bali dan pakaian seni. Make up tebal yang mencirikan karakter khas seniman Bali pun sudah terpoles di wajah.
Untuk jarak, kira-kira sekitar lima kilometer. Di mulai dari Lapangan Astina, menuju ke barat dengan disambut ratusa penjor melintasi depan Gedung DPRD Gianyar dan Kantor Pemerintah Kabupaten Gianyar.
Setelahnya, baru sampai di Patung Kuda. Dan akhirnya selesai menuju ke selatan, tepatnya di Gor Kebo Iwa, Gianyar.
Menurut seorang penonton pawai budaya, Kade Agus bahwa pawai yang digelar setiap tahun ini merupakan gerakan pelestarian budaya Bali. Yang terus mesti dijaga, dan dilestarikan.
Ini menjadi identitas warga Gianyar, pada khususnya.
“Mewakili warga Gianyar, saya berterimakasih kepada Pemkab Gianyar dan seniman di Gianyar,” ujarnya.
Jalannya pawai atau peserta pawai mulai berjalan dari Lapangan Astina ke Gor Kebo Iwa sekitar pukul 15.00 Wita. Semua berjalan lancar dan penonton pun bersorak meski dari siang sekitar pukul 13.00 Wita panas cukup menyengat di kepala.
Sumber : bali.tribunnews.com