Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

“Bengkulu” 4 Obyek Wisata Ini Ramai Pengunjung Saat Libur Lebaran

Empat obyek wisata yakni Pantai Panjang, Benteng Marlborough, Rumah Bung Karno, dan Taman Remaja menjadi favorit pengunjung pada libur Idul Fitri 1436 Hijriah. “Khusus di Kota Bengkulu ada empat obyek wisata yang paling banyak pengunjungnya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Rudi Perdana di Bengkulu, Rabu (22/7/2015).

Ia mengatakan selama libur Lebaran 2015, tingkat pengunjung ke empat obyek wisata ini meningkat signifikan.

Namun, dari empat obyek wisata andalan itu, hanya dua obyek wisata yang mendatangkan pendapatan asli daerah bagi Pemprov Bengkulu yakni Benteng Marlborough dan Rumah Bung Karno.

Sedangkan obyek wisata lainnya yakni Taman Remaja yang merupakan kebun binatang dengan beragam koleksi satwa di bawah pengelolaan Kota Bengkulu. “Sementara untuk memasuki kawasan wisata pantai sama sekali bebas retribusi,” ucapnya.

Rudi mengatakan untuk pengunjung Benteng Marlborough yang merupakan benteng peninggalan kolonial Inggris, jumlah pengunjung meningkat signifikan dari hari biasa, meski terjadi penurunan jumlah pengunjung dibandingkan Lebaran pada 2014.

Pada libur Lebaran 2014, menurut Rudi, jumlah pengunjung ke benteng bersejarah itu mencapai 2.000 orang per hari, sedangkan kunjungan pada libur Lebaran tahun ini hanya 1.400 orang per hari. Setiap pengunjung yang masuk ke dalam benteng dikenakan retribusi dengan tarif Rp 2.500 per orang.

Pungutan retribusi dengan nilai yang sama juga dikenakan kepada pengunjung Benda Cagar Budaya (BCB) rumah pengasingan Bung Karno di Kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu.

Hingga H+5 Idul Fitri 1436 Hijriah, sejumlah pengunjung masih memadati rumah bersejarah yang ditempati Bung Karno kurun waktu 1938 hingga 1942 itu.

Koordinator Juru Peliraha BCB wilayah Provinsi Bengkulu, Sugrahanudin mengatakan tingkat kunjungan ke Rumah Bung Karno masih tinggi hingga H+7 Lebaran. “Jumlah kunjungan naik beberapa kali lipat dari hari biasa, dan kami prediksi hingga akhir pekan ini masih ramai,” katanya.

Ia mengatakan selain masuk ke kas daerah, sebagian dana yang diperoleh dari retribusi pengunjung juga digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan rumah bersejarah tersebut.

kompas.com

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/