Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Buton Mampu Meningkatakan Setahun Tiga Ribu Wisatawan

Geliat Pemkab Buton yang mendorong promosi wisata daerah cukup berhasil. Dalam kurung tiga tahun, Buton yang juga berhasil keluar dari status sebagai daerah tertinggal mampu meningkatkan jumlah wisatawan hingga tiga ribu kunjungan dalam setahun.

Jumlah tersebut meningkat tiga puluh kali lipat. Pada tahun 2011 Buton hanya dikunjungi wisatawan rata-rata 100 orang dalam setahun. “Ini tidak terlepas dari komitmen dan visi misi kami untuk menjadikan Buton sebagai daerah bisnis dan pariwisata,” beber Bupati Buton Umar Samiun. Sebenarnya pemerintah tidak memasang target terhadap jumlah kunjungan wisata setiap tahunnya. Paling tidak jumlah tersebut bisa menjadi dasar bagi pemerintah Kabupaten Buton untuk terus meningkatkan promisi kebudayaan dan adat istiadat yang masih terpelihara ditengah masyarakat.

Disisi lain upaya pemerintah menggeliatkan kebudayaan dan pariwisata, karena berdampak positif yang langsung dirasakan masyarakat. Disisi lain aktifitas perekonomian termasuk para pengrajin yang ada di Kabupaten Buton juga ikut ambil peran didalamnya. Sejalan dengan pembenahan infrastruktur dasar, lanjut Umar Samiun, alokasi anggaran dibidang pariwisata juga digencot dengan nilai yang fantastik. Total sejak memimpin Buton pada tahun 2012 silam, anggaran yang digelontoran untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Buton sudah mencapai 16 miliar. “Kita tidak mungkin bisa merubah dan membenahi pariwisata, jika anggaran yang disiapkan untuk dinas pariwisata setiap tahunnya hanya Rp 100 juta. Ini yang saya rubah agar kita konsisten dengan RPJMD maupun RPJMP,” tambahnya.

Terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (turis asing), Umar Samiun mengakui sejak pemerintah daerah konsisten melakanakan kegiatan budaya tua, Buton terus menjadi salah satu daerah yang dipilih sebagai sasaran kunjungan dari kontingen Sail Indonesia. Diharapkan minat yang datang hingga mancanegara mendapat perhatian dari pemerintah pusat untuk menyelenggarakan iven yang lebih besar.

Kementerian pariwisata juga diminta bisa lebih memperhatikan agar semua daerah yang memiliki destinasi wisata mendapat kesempatan untuk menerima tamu maupun kunjungan wisatawan dari mancanegara. “Minimal ada pengaturan sirkulasi perjalanan wisatawan asing melalui kunjungan wisata yang ditangani asosiasi yang mendampingi para turis asing. Karena pengalaman ada beberapa asosiasi yang justru ingin ke Buton tapi dalam tour atau perjalanannya tidak memasukan daerah Buton sebagai sasaran kunjungan,” tutupnya.

kendaripos.co.id/Image travel.detik.com

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/