Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta akan kembali menggelar Festival Gerobak Sapi Wisata pada 5-6 September 2015 di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Arya Nugrahadi di Yogyakarta, Senin, mengatakan fetival itu akan mengikutsertakan 227 peserta pemilik atau kolektor gerobak sapi di DIY dan Jawa Tengah.
“Event besar ini, kami harapkan mampu meningkatkan daya tarik wisata di DIY,” kata dia.
Menurut dia, festival itu telah dua kali digelar yakni pada 2013 dan 2014 yang seluruhnya mengambil lokasi di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Selain untuk meningkatkan daya tarik wisata, menurut Arya, festival itu juga bertujuan merevitalisasi fungsi gerobak sapi sebagai salah satu moda transportasi tradisional masyarakat, agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
“Jadi yang semula gerobak sapi hanya berfungsi sebagai pengangkut hasil bumi dan bahan bangunan, gerobak sapi juga bisa mendukung paket-paket wisata tertentu,” kata dia.
Menurut Arya, dalam festival itu, seluruh peserta akan ditantang dalam 6 kategori lomba, yakni lomba gerobak sapi hias, lomba kostum gerobak sapi, lomba foto profesional, lomba desain grafis, balap gerobak sapi, dan lomba foto selfie.
Dalam gelaran festival yang menggunakan dana kesitimewaan itu, menurut dia, peserta akan memperebutkan piala bergilir Sri Sultan HB X, piala Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas serta hadiah uang tunai dengan total Rp60 juta.
Panitia, kata dia, juga memberikan insentif bagi seluruh peserta atau kolektor gerobak sapi untuk menghias gerobaknya dengan masing-masing memperoleh Rp335.000 dengan dipotong pajak.
“Saat lomba berlangsung, kami juga mempersilakan seluruh penonton atau wisatawan baik domestik, maupun mancanegara naik bak gerobak sapi dengan dipungut biaya Rp20.000 per orang,” kata dia.
Koordinator Fetival Gerobak Sapi Wisata 2015, Yuyuk Sugarman mengatakan komunitas gerobak sapi wisata yang telah memastikan berpartisipasi antara lain Makartiroso Manunggal (Sleman Timur), Manunggal Lestari (Sleman Barat), Pager Merapi (Sleman Utara dan Kabupaten Klaten), Guyub Rukun dan Langgeng Sehati (Bantul).
antaranews.com/image agniahimsa.wordpress.com