Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara bersama Kesultanan Ternate pada 15 Agustus lalu kembali menggelar Festival Ela-Ela. Festival ini digelar dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadar serta HUT Kemerdekaan RI ke 67 tahun. Menurut kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkot Ternate, Thamrin Marsaoli festival ini diselenggarakan sebagai upaya melestarikan tradisi masyarakat Ternate.
Festival Ela-Ela merupakan kegiatan rutin tahunan setiap malam 27 Ramadhan yang dilakukan Pemkot Ternate sebagai ungkapan kegembiraan warga dengan datangnya malam lailatul qadar. Dalam festival ini diawali dengan pembakaran obor oleh Walikota Ternate, Burhan Abdurrahman dan Sultan Ternate Mudhafar Sjah di Kedaton Kesultanan Ternate.
Obor merupakan salah satu komponen utama dalam setiap penyelenggaran ritual ela-ela. Maka tak heran pada Festival Ela-Ela seluruh wilayah Ternate diterangi dengan obor. Sebab pemasangan obor merupakan simbol bahwa masyarakat setempat siap menyambut datangnya malam Lailatul Qadar. Bahan bakar obor ini tidak hanya dari minyak tanah, tetapi juga dari damar yang dipasang pada batang pisang. Sehingga menyebarkan aroma wangi disekitarnya.
Khusus di lingkungan Kedaton Kesultanan Ternate, Festival Ela-Ela diisi sejumlah ritual dengan menurunkan pasukan obor untuk mengawal Sultan Ternate saat pergi melaksanakan salat tarawih di Kedaton Kesiltanan Ternate.
Festival Ela-Ela juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan ela-ela antar kelurahan. Penilaian dalam perlombaan ini adalah keindahan dan semaraknya obor yang dipasang warga di setiap kelurahan.
Teks&Foto: Berbagai sumber
Penulis: Nurakhmayani