Hari Jadi Kota Ternate ke-761 Diisi dengan Walikota Cup
Pemerintah Kota Ternate memberi warna yang berbeda untuk mengisi Hari Jadi kotanya yang ke-761 yang jatuh pada tanggal 29 Desember 2012 lalu. Pasalnya, pemerintah kota ini menggelar turnamen Walikota Cup Ternate yang diikuiti oleh 3 tim. Ketiga tim ini merupakan tim yang turut andil dalam liga di Indonesia, PSM Makasar, Persebaya dan Persiter Ternate yang tahun lalu ambil bagian dalam Liga Super Indonesia.
Sebuah pertandingan yang unik, dan hanya diikuti oleh tiga tim kuat yag mengisi liga-liga di Indonesia. Pertandingan digelar di Stadion Gelora Kieraha Ternate, 21-23 Desember 2012. Hasil akhir, pertandingan ini dimenangkan oleh PSM Makasar, sedangkan diposisi kedua Persiter Ternate dan ditempat ketiga Persebaya.
“Kehadiran kedua tim sepakbola papan atas tersebut selain untuk menghibur masyarakat Ternate, juga untuk membangkitkan kembali gairah sepak bola di Ternate yang dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami kevakuman,” kataKetua Panitia Peringatan Hari Jadi Kota Ternate, Nuryadin Rahman.
Sejarah Hari Jadi Kota Ternate
Penetapan hari jadi kota ternate pada tanggal 29 Desember 1250 ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2004 tentang Hari Jadi Kota Ternate. Tiga alasan utama penetapan hari jadi tersebut adalah saat itu Ternate sudah didatangi oleh komunitas pendatang, dilantiknya Kolano Mansur Malamo sebagai Sultan Ternate, serta telah ada transaksi perdagangan dengan dunia luar.
Pemilihan hari jadi kota Ternate tergolong unik dan memerlukan diskusi panjang para pakar dan pemangku kepentingan. Sejarah panjang Kesultanan Ternate sejak abad ke-11 membuat tim kerja harus cermat memilih peristiwa di masa lalu yang akan dijadikan hari jadi kota Ternate. Setidaknya ada beberapa pilihan tahun dan tanggal di masa lalu, di antaranya adalah:
Tahun 1252, dengan tiga alasan yaitu pada masa itu Ternate telah didatangi oleh komonitas pendatang, dilantiknya Kolano Mansur Malamo, dan telah ada transaksi perdagangan dengan dunia luar, Tahun 1257, yaitu telah terbentuknya pemerintahan di Sampalo, Tahun 1304 saat bermukimnya komunitas pendatang di Kampung Melayu, Tahun 1322 saat kekuasaan Sultan Sidang Arif Malamo telah membentuk komunitas hetergon dan merupakan titik balik perdagangan di Maluku Utara, Tahun 1465 saat Islam masuk ke Ternate dan Sultan pertama yang masuk Islam adalah Marhum atau Gapi Baguna, Tahun 1500, yaitu masa pemerintahan Sultan Liliato atau Bayan Sirullah yang pusat pemerintahannya pindah ke Soa Sio, Tahun 1522, telah terbentuk sebuah komonitas yang beragam yang berasal dari Jawa, Bugis, Melayu, Cina, Spanyol, Portugis, sebagai sebuah ciri kota yang telah memiliki hubungan dagang dengan dunia internasional,
Tahun 1570 saat terjadinya penandatanganan perjanjian damai antara Sultan Khairun dengan Portugis, Tahun 1575 saat Sultan Babbullah berhasil mengusir pasukan Portugis, dan Tahun 1607 ketika Benteng Melayu didirikan oleh VOC dan mulai berfungsinya Kota Soa Sio dalam hubungannya dengan dunia luar.
Pilihan tahun-tahun tersebut tidak disertai dengan tanggal pastinya. Usulan lain yang secara lengkap terdiri dari tanggal dan tahun adalah (a) 26 Mei 1607, dengan argumentasi bahwa komonitas di masa ini telah heterogen dan Kota Ternate telah berpindah kelokasi yang ada sekarang, (b) 24 Juni 1522, di masa itu Sultan Bayan Sirullah mengijinkan portugis membangun benteng di Ternate dan merupakan tonggak dimulainya hubungan Ternate dengan dunia luar, serta (c) 29 Desember 1575, dengan alasan masa itu Babullah berhasil mengusir portugis keluar dari Ternate. Pilihan tanggal lainnya adalah 27 April (1999) sebagai tanggal Surat Keputusan penetapan Kotamadya Ternate, dan 5 Juli (1245) sebagai hari kedatangan Djatar Sadik.
Akhirnya, hari jadi Ternate terdiri dari tanggal dan tahun yang diambil dari dua peristiwa yang terpisah waktunya. Tanggal 29 Desember dipilih karena pada hari itulah Sultan Babbullah berhasil mengusir pasukan Portugis dari Benteng Gamlamo. Namun peristiwa heroik tersebut sebenarnya terjadi pada tahun 1575. Sedangkan pemilihan tahun 1250 karena pada tahun itulah merupakan awal dari proses menuju berdirinya Kota Sampalo sebagai Ibu Kota Pertama Ternate.
Untuk lambang daerah sendiri bernama “MAKU GAWENE” yang bermakna saling mengingatkan, cinta dan kasih sayang sesama manusia dan antara manusia dengan seluruh ciptaan Tuhan di muka bumi. (Adrial-dari berbagai sumber)