Probolinggo – Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri mengatakan lomba Karapan Sapi Brujul memperebutkan Piala Gubernur Jawa Timur dan digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata Kota Probolinggo.
Mochammad Soufis Subri bersama Kepala Badan Koordinasi Wilayah V Jawa Timur di Jember R. Tjahjo Widodo membuka Karapan Sapi Brujul di lapangan Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Sabtu.
“Saya mengucapkan syukur atas pengakuan pemerintah terhadap Karapan Sapi Brujul sebagai warisan budaya tak benda. Penetapan itu merupakan hal yang luar biasa dan tidak mudah untuk diraih, sehingga semua pihak harus menjaga kelestariannya,” kata Wawali Probolinggo Mochammad Soufis Subri di Kota Probolinggo.
Karapan Sapi Brujul sudah menjadi hak paten Kota Probolinggo dan diakui sebagai warisan budaya oleh Pemerintah Republik Indonesia, seiring ditetapkannya sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Dirjen Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kami meminta semua pihak bersatu untuk terus mendukung dan melestarikan Karapan Sapi Brujul yang bertujuan mengangkat citra karapan sapi tersebut agar lebih dikenal di dunia internasional,” tuturnya.
Dalam kegiatan Karapan Sapi Brujul, lanjut dia, ada beberapa dimensi yakni sektor pariwisata, ekonomi, dan sosial, karena tidak mudah mengumpulkan masyarakat di sebuah tempat dengan cuaca yang sangat terik, bahkan semuanya merasa satu keluarga.
“Mari pelihara wisata dan budaya ini, sehingga jangan sampai melenceng kepada hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bakorwil V Jatim Tjahjo Widodo mengatakan penetapan Karapan Sapi Brujul sebagai warisan budaya tak benda merupakan kesempatan bagi Pemerintah Kota Probolinggo untuk menjual budayanya itu kepada dunia.
“Kami berharap setiap kali ada jadwal kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Probolinggo, maka bisa ditawarkan Karapan Sapi Brujul kepada mereka, sehingga semakin dikenal luas oleh dunia.
Dalam kesempatan itu, juga diperkenalkan udeng (ikat kepala) Pendhalungan khas Kota Probolinggo yang dibagikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Probolinggo kepada seluruh tamu undangan.
ANTARA/Image ngopibareng.id