SAMBAS – Wakil Bupati Sambas Hairiah mengatakan, bahwa pelaksanaan kegiatan Karnaval tenun Sambas adalah untuk melestarikan budaya dan produk unggulan Kabupaten Sambas.
“Tenun Sambas merupakan satu di antara produk unggulan Sambas dan kebanggaan kita semua. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena daya kreasi serta jiwa seni masyarakat terangkat kembali. Sebagai wujud pelestarian dan promosi khasanah budaya kita,” ujarnya, kepada awak media, Minggu (19/08/2018).
Selain itu, mantan senator Kalbar tersebut juga mengaku bangga dengan antusiasme peserta yang ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Hairiah menegaskan, pelaksanaan karnaval Tenun Sambas kali ini bisa menjadi sejarah. Karena baru pertama kali digelar di Sambas untuk tingkat Kalbar.
“Pelaksanaan karnaval tenun di Sambas, menjadi sejarah karena pertama kali dilaksanakan di Kalbar,” sambungya, di Halaman Istana Alwatzikoebillah Sambas.
Menurutnya, karnaval tenun yang dilaksanakan hari ini terinspirasi pada saat pihaknya melaksanakan kunjungan kerja di Sawahlunto. Dimana sebagai salah satu Kabupaten yang berada di wilayah Sumatra, Sawahlunto bisa dikatakan rutin melaksanakan karnaval tenun khas yang mereka miliki.
“Di Sawahlunto, punya tenun dengan cirikhas tersendiri, kemudian diadakan karnaval. Sementara kita di Sambas, juga punya tenun dengan khas Sambas, kenapa tidak melakukan kegiatan untuk mengenalkan kekayaan Sambas, jadi inilah yang sekarang dilaksanakan,” tambahnya.
Maka dengan demikian, diharapkan dengan menyelenggarakan karnaval seperti ini, kain tenun Sambas lebih dikenal dan dicintai oleh masyarakat Sambas, bahkan Kalimantan Barat.
“Ini bagian mempromosikan asset kekayaan Sambas, agar lebih dikenal dan dicintai,” bebernya.
Selain itu, Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari mengapresiasi hasil karya dari para penenun Kain tenun Sambas. Yang mana telah merajut helai demi helai benang untuk menghasilkan sebuah kerajinan yang membanggakan Kabupaten Sambas.
“Penenun mayoritas dilakukan kaum perempuan, mereka dengan serius melakukan pekerjaan itu, sehingga harus diapresiasi agar karya-karyanya bisa dikenal dan dicintai masyarakat,” tutur Hairiah.
Ia berharap, Ke depan, kegiatan ini bisa terus berlanjut. Sehingga Sambas bisa menjadi contoh bagi Kabupaten-Kota di Kalimantan Barat. Terutama sebagai refrensi pelaksanaan Karnaval tenun, dan bisa menjadi destinasi wisata di Kalimantan Barat di kemudian hari.
“Kalau nanti ini menjadi agenda rutin, bisa menjadi daya tarik wisata. Dimana Sambas ada kegiatan karnaval tenun, sehingga bisa menjadi destinasi wisata di Kalbar,” tutupnya.
pontianak.tribunnews.com