BAUBAU – Festival Kota Tua Keraton Kesultanan Buton yang dilaksanakan Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara nampak berbeda dengan festival lainnya. Festival kali ini, Pemkot Baubau lebih menonjolkan adat istiadat dan kebudayaan Buton kepada wisatawan.
“Kita melestarikan tradisi, dalam festival ini kita promosi menjual potensi kita, banyak terdapat kegiatan budaya baik untuk karnaval budaya dan juga terdapat beberapa ritual adat,” kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau, Ali Arham, di Baubau, Senin (10/10/2016).
Festival yang diselenggarakan guna memperingati Hari Jadi ke-475 Kota Baubau dan HUT ke-15 Kota Baubau sebagai Daerah Otonom tahun 2016. Kegiatan yang dilakukan seperti ritual adat tentang Batu Poaro sebagai situs sejarah dalam keraton buton.
“Kemudian ritual adat di lautan dengan memberikan sesajen kepada penguasa lautan di Pulau Makassar. Kemudian juga dilakukan ziarah kubur ke makam Sultan Murhum yang merupakan Sultan Buton yang pertama,” ujarnya.
Ali memaparkan, dalam festival terdapat ritual mendoakan negeri di Kecamatan Sorawolio yang dilakukan oleh warga. Selain itu juga akan dilakukan makanan massal dengan menampilkan sekitar seribu talang yang berisikan makanan berat.
“Ada acara kande-kandea massal atau makan-makan sepanjang Benteng Keraton Buton. Orang makan bebas karena ada seribu talang yang berisikan makanan dan disiapkan untuk dimakan,” ucap Ali.
Festival Kota Tua Keraton Kesultanan Buton dilakanakan selama seminggu, 10-17 Oktober 2016. Ali mengharapkan dalam festival tersebut dapat menarik wisatawan berkunjung ke Kota Bau bau, baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.
travel.kompas.com