WALIKOTA : I.B. Rai Dharmawijawa Mantra, SE, Msi
WAKIL WALIKOTA : IGN Jaya Negara
Sejarah
Nama Denpasar berasal dari kata ‘den’ (utara) dan ‘pasar’ sehingga secara keseluruhan bermakna “Utara Pasar”. Denpasar pada mulanya adalah sebuah taman. Namun taman tersebut tidak seperti taman pada umumnya, karena merupakan taman kesayangan dari Raja badung. Pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya tinggal di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini unik, karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam. Hobi Kyai Jambe Ksatrya adalah bermain adu ayam, oleh karena itu tidak jarang sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut.
Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Kerajaan Badung, sebuah kerajaan yang pernah berdiri sejak abad ke-19, sebelum kerajaan tersebut ditundukan oleh Belanda pada tanggal 20 September 1906, dalam sebuah peristiwa heroik yang dikenal dengan Perang Puputan Badung.
Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958, Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah daerah Kabupaten Badung, selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, Denpasar juga ditetapkan sebagai ibu kota bagi Provinsi Bali yang semula berkedudukan di Singaraja.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1978, Denpasar resmi menjadi ‘’Kota Administratif Denpasar’’, dan seiring dengan kemampuan serta potensi wilayahnya dalam menyelenggarakan otonomi daerah, pada tanggal 15 Januari 1992, berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992, dan Kota Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi ‘’kotamadya’’, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992.
Alat Musik : Gamelan Bali
Pakaian : –
Tempat, Benda, dan Bangunan : Museum Bali, Institut Seni Indonesia, Patung Catur Muka, Puri Kesiman, Taman Budaya, Taman Puputan Badung, Puri Jero Kuta, Puri Pemecutan, Puri Satria, Prasasti Blanjong, Pura Maospahit, Pura Jagatnatha, Pura Petilan Pengerebongan, Pura Sakenan
Masakan : Be Pangi, Kerupuk Klejat, Rumput Laut ala Serangan, Nasi Sela, Olahan Kakul, Nasi Campur, Laklak, Lukis, Injin, Pisang Rai
Lagu : –
Seni Tradisional & Even Budaya : Tumpek Kandang, Tumpek Klurut, Tumpek Pengatag, Tumpek Wayang, Permainan Megala-gala, Permainan Cingklak, Permainan Tajog, Permainan Megoak-goakan
Senjata : –
Faximile : (0361) 221534