Meski konflik baru terjadi di Ambon beberapa waktu lalu, namun tidak menyurutkan pemerintah pusat dan daerah menyelenggarakan Festival Teluk Ambon. Sebentar lagi Festival Teluk Ambon digelar di Teluk Ambon, Kota Ambon Provinsi Maluku pada 27-29 Serptember 2012 mendatang. Festival yang merupakan agenda tahunan Kota Ambon merupakan hasil kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maluku.
Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu menjelaskan Festival Teluk Ambon ini untuk menunjukkan kepada para wisatawan bahwa kondisi Maluku saat ini sudah aman. “Karena Ambon cantik, alamnya juga cantik, jadi kami mau memperkenalkan ke internasional. Sejak ada MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran-red) kemarin, membuktikan Ambon sudah aman tidak ada konflik lagi,” jelas Karel.
Festival Teluk Ambon kali ini mengangkat tema ‘Mari Mangente Dolo(Mari Melihat Dulu)’ dimaksudkan untuk mempromosikan destinasi pariwisata Maluku agar banyak dikunjungi wisatawan serta menggerakkan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pariwisata. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf), Sapta Nirwandar menjelaskan festival ini untuk mempromosikan destinasi pariwisata Maluku agar banyak dikunjungi wisatawan. “Sehingga menggerakkan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pariwisata,” ujar Sapta. Selain itu lanjut Sapta, kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat bahari dan cinta tanah air di kalangan masyarakat Maluku
Festival Teluk Ambon akan diikuti oleh 30 negara dan diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya Arumbae Manggurebert, lomba memancing tradisional, Lomba Perahu Semang Wanita, Lomba Renang Estafet dan Lomba Hawaiian Band. Salah satu acara paling menarik adalah Arumbae Manggurebert. Ini adalah lomba perahu antar desa.”Satu perahu diisi 28-31 orang pendayung, mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat,” kata Karel.
Sementara untuk kaum hawa yang ingin mengikuti perlombaan, dapat mengikuti Lomba Perahu Semang Wanita. Pada perlombaan ini para wanita akan beradu kehebatan mendayung dengan menggunakan perahu semang.
Teks&Foto: berbagai sumber
Penulis: Nurakhmayani