Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menyambut Perayaan Cap Go Meh

Masyarakat Tionghoa di Indonesia setiap tahun merayakan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada hari pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir pada hari kelimabelas lewat perayaan Cap Go Meh. Tahun ini, hari besar bagi orang Tionghoa tersebut jatuh pada 19 Februari hingga 5 Maret.
Imlek adalah bagian dari kebudayaan dan tradisi yang berusia ribuan tahun. Perayaannya sangat beragam mulai dari berdoa, perjamuan makan malam, penyulutan kembang api, juga identik dengan pemasangan berbagai ornamen seperti lampion, gambar para Dewa, hio, dupa, patung naga, barongsai dan ucapan Gong Xi Fat Chai yang artinya “Semoga Anda kaya” atau “Semoga kemakmuran menyertai Anda”.
Berikut ini beberapa daerah di Indonesia yang akan meriah perayaan Imlek.
Singkawang
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang disebut-sebut sebagai event terbesar di Asia Tenggara. Perayaanya begitu berbeda dengan tempat-tempat lain. Ritual yang paling memikat adalah ritual tatung dimana wanita, pria dan anak-anak akan berkumpul untuk menjadi media penolakkan roh-roh jahat serta kemalangan sepanjang sisa tahun. Selama ritual tatung, peserta dirasuki Dewa-Dewa sehingga mengalami ketidaksadaran bahkan mampu melakukan tindakan di luar kewajaran. Parade tatung biasanya dilaksanakan di jalan-jalan utama Singkawang seperti Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Sejahtera, Jalan Budi Utomo, Jalan Setia Budi dan berakhir di Jalan Niaga. Festival Cap Go Meh di Singkawang tahun ini dilaksanakan pada 5 Maret.
Semarang
Festival tahunan Semarang, Pasar Imlek Semawis (PIS), kembali dilaksanakan pada 4-16 Februari. Acara dilanjutkan dengan panggung terbuka yang berlangsung pada 14-17 Februari di sepanjang Lorong Gang Pinggir dan Srawung, Kota Semarang. Saksikan atraksi kesenian Tiongkok seperti Wayang Potehi, Gambang Semarang, Twa Kok Djwee, barongsai, permainan toya hingga wushu.
Solo
Warga Solo begitu bergairah menyambut Tahun Baru Imlek 2015, ini akan terlihat ketika Anda melewati Kawasan Pasar Gede yang tak jauh dari Klenteng Tien Kok Sie. Baik masyarakat pribumi maupun warga Tionghoa akan menyambut perayaan Imlek lewat kegiatan Grebeg Sudiro pada 15-18 Februari dan Imlek Festival pada 19 Februari. Puncak perayaan Grebeg Sudiro berupa perebutan hasil bumi dan makanan yang disusun membentuk gunung. Tradisi rebutan didasari oleh falsafah Jawa, “ora babah ora mamah” yang artinya yang jika tidak berusaha maka tidak makan.
Yogyakarta
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang digelar 1-5 Maret 2015 dijanjikan lebih meriah pada tahun ini. Dengan tema Merajut Budaya, Merenda Kebersamaan, pengunjung akan melihat kekayaan budaya Cina yang begitu melimpah. Bentuk kegiatan PBTY diantaranya pameran, lomba bahasa mandarin, hingga karaoke yang terpusat di Kampung Ketandan dan meluas ke jalan-jalan arteri seperti Suryatmajan.
Medan
Sejarah jejak perdagangan orang Tiingkok di Medan melekat kuat setelah ditemukannya situs-situs perdagangan internasional dahulu kala. Maraknya penduduk Tionghoa di Medan menyemangati pihak event organizer untuk menyelenggarakan Gebyar Imlek Fair 2015 pada 30 Januari-8 Februari. Pengunjung bebas menikmati penampilan musik fantastis seperti rock, jazz dan pop, juga bermacam festival seperti fashion show festival, modern dance festival dan cosplay festival.
Palembang 
Kawasan China Town Dempo di Palembang akan dimeriahkan oleh Festival Imlek pada 28 Februrari-4 Maret. Pengunjung dapat melihat pameran, aneka kuliner dan ragam perlombaan. Palembang sejak masa Kerajaan Sriwijaya sudah dipengaruhi oleh tradisi dan budaya Tionghoa. Aklturasi ini banyak ditemukan pada tempat tinggal, pakaian, rumah, makanan, tabib atau pengobatan, masjid, termasuk pula tempat pemakaman.
Sumber : indonesia.travel

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/