Dikecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh terdapat sebuah mesjid dengan arsitektur modern perpaduan arsitektur Eropa dan Persia, sebelumnya mesjid ini merupakan sarana ibadah mesjid arsitektur khas kerinci, dan pada tahun 1938 mesjid yang sederhana itu dibangun permanent dengan arsitek :Angku Lunak”,mesjid ini merupakan salah satu mesjid permanent yang dibangun pada masa kolonial Belanda masih bercokol di bumi alam Kerinci, bangunan mesjid memiliki 8 tiang utama sebagai lambang Depati IV delapan Helai Kain,sejak masa lalu mesjid ini juga dimanfaatkan untuk tempat permusyawaratan dan pengajian ilmu ilmu Tauhid,
Arisetektur bangunan “Mesjid Raya Rawang”merupakan mesjid paling megah dan salah satu Masjid arsitekturmodren paling indah hingga masa kini dan menjadi kebanggaan masyarakat alam Kerinci,mesjid ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat se “Hamparan Rawang” dan hingga saat ini kondisi bangunan mesjid meski pernah di goyang gempa dahsyat tahun 1995 namun hingga saat ini masih berdiri kokoh dan masih dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah dan kegiatan sosial keagamaan bagi masyarakat Rawang. Masjid yang memiliki 5 Qubah ,1 Menara dan memiliki Mimbar berukir yang didatangkan pada masa Kolonial Belanda merupakan satu satunya Masjid Permanent termegah dan terindah pada zamannya setelah Masjid Raya Medan-Sumatera Utara
Masjid Raya Rawang memiliki lengkung-lengkung yanudang beraneka ragam sehingga menimbulkan kesan dekoratif secara tersendiri,,sedangkan tiang tiang penyangga merupakan perwujudan\ dari garis garis vertical yang memberikan kesan kuat dan tegap,dan susunan tiang tiang memiliki bentuk yang khas dan mengandung makna filosofis
Bidang bidang pada dinding bangunan serta bidang yang terdapat pada sambungan lengkung merupakan ruang yang meriah dan indah karena dipadukan dengan jendela jendela hias ukuran besar membuat bentuknya menjadi sangat indah dan bersinar.dan disetiap ruangan dibawah kubah terdapat lampu lampu Kristal yang menawan.
Masjid ini memiliki mimbar yang penuh dengan ornament ukiran yang bernilai estetika tinggi,konon Mmbar ini secara bertahap didatangkan dari Medan,Vesri lain menyebutkan Mimbar ini didatangkan dari Malaya melalui Medan(Sumatera Utara),Dan untuk mengingatkan Jemaah dalam melaksanakan ibadah shalat lima waktu-Masdjid ini memiliki satu buah Jam yang uniek setinggi ,1.5 meter..Pada Dinding bagian atas dihiasi dengan hias geometris yang dipadukandengan pola hias huruf Arab sesuai dengan cuplikan ayat ayat Al-Quran yang ditulis dengan sangat hati hati dan tersusun dengan indah
Kebudayaan Islam yang masuk ke Alam Kerinci (Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci) Propinsi Jambi mempengaruhi berbagai aspek seni seperti seni sastra,seni arsitektur,seni pahat dan lain lain. Seni Arsitektur (bangunan) yang tumbuh dan berkembang di alam Kerinci menunjukkan adanya perpaduan antara seni tradisional dengan budaya Islam, hal ini dapat kita lihat dari arsitektur masjid masjid kuno yang tersebar di alam Kerinci seperti Masjid Agung Pondok Tinggi, Masjid mesjid kuno ini menunjukan ciri ciri khusus yang yang berbeda dengan masjid masjid yang ada di Timur Tengah.
Kekhususan gaya arsitektur ini dapat kita lihat pada bentuk atapnya yang bertingkat lebih dari satu,dan memiliki corak ukiran yang uniek dan mengandung nilai nilai kearifan local yang dipadukan dengan berbagai motive geomtetris dan motive tumbuh tumbuhan menjadi ornamemen yang memiliki nilai seni tinggi dalam bentuk desain ornamental sebagai karya seni dekorasi Islam yang terdapat hampir di seluruh Negara Negara islam di Dunia termasuk di Alam Kerinci
Masjid Raya Rawang Kota Sungai Penuh merupakan bangunan masjid pertama di alam Kerinci yang dibangun secara permanen ,salah satu unsure kelengkapan yang penting di dalam arsitektur Masjid Raya Rawang ialah segi segi dekoratif dan ornamental yang memberikan kesan khusus.
Kata Arsitektur, berasal dari bahasa Yunani,yakni architekton yang terbentuk dari dua suku kata yakni arche yang bermakna asli,awal otentik,dan tektoo yang bermakna berdiri stabil dan kokoh.Hasil karya utama dalam seni arsitektur Islam adalah masjid,sebab masjid merupakan titip tumpuan dari ungkapan kebudayaan Islam,sebagai konsekuensi dari ajaran Islam yang mengajarkan Shalat dan masjid sebagai tempat pelaksanaannya.
Dalam Arsitektur Islam dikenal beberapa jenis masjid sesuai dengan penggunaannya, diantaranya ialah (a) masjid jami (b) masjid madrasah (c) masjid makam (d) masjid tentara dan madrasah. Kemudian muncul bnagunan bngunan di luar masjid dan madrasah yang juga masih merupakan rangkaian ungkapan kehidupan Islam sebagai fasilitas yang menampung kebutuhan manusia, yaitu istana istana/kraton,bangunan benteng pertahanan,dan makam makam
Arsitektur Islam mengalami perkembangannya dari bentuk yang sederhana pada abad ke- 6 sampai tingkat kesempurnaannya yang mengagumkan pada abad ke -8 dan seterusnya, dan memiliki keanekaan bentuknya sesuai dengan budaya umat yang menciptakannya. Perkembangan aristektur tersebut dilatar belakangi oleh beberapa factor, dianataranya (1) semakin tinggi tekhnologi bangunan (2) pengaruh social politik dan kenegaraan, misalnya peperangan, menyebabkan timbulnya benteng benteng dan tembok pertahanan (3) berubahnya tingkat ekonomi masyarakat menyebabkan adanya kemampuan mereka untuk membuat industry keramik keramik dan lain lain.
Di alam Kerinci hingga akhir abad ke 19 dan memasuki awal abad ke 20, pada umumnya telah berdiri bangunan bangunan masjid masjid dan surau dengan corak tradisional, bangunan terbuat dari jenis kayu berkualitas tinggi, dan pada tiang tiang,alang dan dinding sebagian besar diukir dengan menggunakan tekhnologi sederhana dengan bentuk ukiran Fatma, dan diantara Masjid masjid yang dibuat sejak paruh abad ke 18 ialah Masjid Keramat di Pulau Tengah, Masjid Agung Pondok Tinggi, Masjid di Desa Tarutung, Masjid Rawang, Masjid di Dusun Lolo dan Dusun Lempur dan sejumlah Masjid masjid Kuno yang tersebar di alam Kerinci.Sebagian besar masjid masjih kuno tersebut telah diganti dengan masjid masjid baru yang lebih kokoh, salah satu Masjid Kuno yang di rubuhkan ialah Masjid Kuno Rawang yang telah diganti dengan Masjid berarsitektur Arab (Persia)
Asal awal pertumbuhan arsitektur islam terjadi pada masa Nabi Muhammad.SAW,dan al Khulafa’ ar- Rasyidin. Pada bentuk awalnya arsitektur Islam itu-sebagaimana terlihat pada masjid-bukanlah bangunan yang megah seperti yang tampak pada masa kejayaannya, melainkan sederhana dan bersahaja.
Sampai awal abad ke 20 masjid-masjid dan surau surau yang dibangun di alam Kerinci umumnya terbuat dari material bangunan dari kayu dengan dihias oleh beragam ukiran bermotif Fatma(Flora) Tiang tiang utama bangunan merupakan balok balok kayu ukuran besar, pada awalnya bangunan masih sangat sederhana. Perencanaan masjid pada masa itu pada tahap awal disediakan tempat,dan kemudian tempat itu dibuat menyerupai ruangan agar orang yang melakukan shalat dapat terlindungi dari berbagai ganguan alamiah” Catatan sejarah juga menyebutkan bahwa”Masjidilharam” pada awalnya juga merupakan masjid lapangan, dibagian tenah dikelilingi serambi yang ada di sekitar dinding masjid serta terbuka menghadap kelapangan.Tetapi setelah berkali kali diadakan penyempurnaan, akhirnya ia menjadi masjid yang mempunyai arsitektur yang mengagumkan