Jakarta – Pekan Kebudayaan Nasional 2019 (PKN 2019) merupakan ekshibisi kebudayaan yang menampilkan pameran artefak-artefak kebudayaan, purwarupa teknologi pemajuan kebudayaan hasil inovasi dari Kemah Budaya Kaum Muda, serta memamerkan karya-karya unggulan dari kementerian dan lembaga serta karya pemerintah daerah.
Di perhelatan tersebut, Museum Tekstil Jakarta bersama Himpunan Wastraprema dan Rumah Wastra Jo Seda mendapat kehormatan untuk mengisi pameran Pesona Wastra Indonesia di Pameran Kebudayaan Nasional (PKN) 2019 dengan berbagai macam keanekaragaman wastra serta berbagai teknik membuat dan menghias wastra dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit yang dapat dijumpai di Indonesia.
Pengurus Himpunan Wastraprema saat ekshibisi kebudayaan juga ikut unjuk karya adalah Sari Ramdani, Neneng Iskandar, dan Laksmi Djuwita.
“Tradisi membuat dan menghias wastra merupakan bagian dari budaya yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat setempat. Proses pembuatan wastra dan ragam hiasnya dikembangkan sejalan dengan kepercayaan dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat di suatu daerah tertentu dan menjadi ciri khas wastra dari daerah tersebut” ujar Esti Utami selaku Kepala Unit Pengelola Museum Seni dalam perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 (PKN) di Jakarta, diterima rilis, Jumat (11/10/2019).
Pekan Kebudayaan Nasional 2019 akan berlangsung hingga tanggal 13 Oktober 2019, diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) dengan 5 agenda utama.
Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini telah dibuka secara resmi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pada Senin (7/10/2019) dengan tajuk “Indonesia Bahagia”.
Mendikbud Muhadjir Effendy pada saat pembukaan PKN mengatakan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 merupakan perhelatan budaya terbesar yang menjadi kebanggaan Indonesia.
“Saat ini telah memainkan peran penting untuk menjaga semangat inklusif dan kebhinekaan. PKN merupakan sebuah jaringan kerja kebudayaan dan platform tempat semua pelaku dan pemangku kepentingan sehingga dapat terlibat secara aktif dalam upaya memajukan kebudayaan Indonesia,”ujar Mendikbud Muhadjir.
Pada Ruang Pamer Pesona Wastra Indonesia di PKN 2019 ini diketengahkan dan menjadi fokus utamanya adalah Wastra kulit kayu.
“Sebelum mengenal teknik menenun, masyarakat Indonesia menggunakan kulit kayu sebagai dasar untuk menghasilkan selembar kain (wastra), diwarnai dengan warna alam merah yang diihasilkan dari ekstrak akar mengkudu (Morinda Citrifiol), kayu secang atau sappan (Caesalpnia Sappan), menjadikan kain penutup tubuh menjadi lebih indah dan menarik,” jelas Sri Sintasari (Neneng) Iskandar, selaku pakar wastra Indonesia dari Himpunan Wastraprema.
Dia mengatakan tradisi pembuatan wastra di Indonesia identik dengan kaum perempuan.
“Dari tangan-tangan terampil merekalah tercipta karya-karya indah mempesona. Karya-karya adiluhung yang dipamerkan mulai dari kulit kayu, tenun, songket dan batik warisan budaya bangsa Indonesia yang harus selalu dijaga dan dilestarikan,” ucap Neneng.
Pameran ini merupakan sebuah wadah dan media edukasi untuk memperlihatkan dan mengenal lebih dekat hasil karya bangsa Indonesia yang sangat beragam dan tak tertandingi di dunia ini.
rri.co.id/Image sejarahlengkap.com