Panitia Bersama Imlek Kota Solo menyiapkan ribuan lampion untuk memeriahkan Tahun Baru Cina 2569/2018. Lampion tersebut akan dipasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, dari Bundaran Gladag hingga Jalan Urip Sumoharjo sekitar Pasar Gede. Pemasangan mulai dilakukan sejak sepekan terakhir dan akan selesai dua hari mendatang.
Ketua Panitia Bersama Imlek 2569/2018, Sumartono Hadinoto mengatakan, ada 5 ribu lampion yang telah dipasang di sekitar Pasar Gede yang merupakan kawasan Pecinan dan di Jalan Jenderal Sudirman depan Balai Kota Solo. Jumlah tersebut masih ditambah lampion merah putih, shio dan lampion wayang Jawa.
“Di Benteng Vastenburg nanti kita pasang lampion merah putih, kemudian masih ada 12 shio dan 5 shio yang terbuat dari rotan milik mahasiswa UNS, kemudian Dewa Uang, lampion wayang Wekudoro dan Punokawan. Malam ini kita lakukan tes penyalaan lampu lampion. Untuk lampion shio, merah putih dan tokoh wayang akan kita pasang berikutnya,” katanya saat ditemui di Pasar Gede, Senin (5/2) malam.
Sumartono menjelaskan, seluruh lampion akan mulai dinyalakan pada Kamis, 8 Februari hingga puncak perayaan Cap Go Meh 4 Maret mendatang di Balai Kota Solo. Penyalaan lampu tersebut menunggu selesainya pemasangan gapura di depan balai kota.
Selain pemasangan lampion, seperti tahun sebelumnya, perayaan Imlek juga dimeriahkan dengan serangkaian acara pendukung lainnya. Di antaranya lomba dayung, Grebeg Sudiro, Solo Imlek Fair, Kirab Liong Barogsai, lomba karaoke Mandarin dan ditutup dengan Cap Go Meh.
“Karena kami selalu disupport media, nanti akan ada lomba foto jurnalistik, penulisan dan lomba drone,” katanya.
Sementara itu untuk acara Imlek Fair, panitia akan kedatangan seorang bintang film dari Jakarta, serta juara lomba karaoke Mandarin tingkat nasional yang berasal dari Solo. Karena peringatan Imlek kali ini memasuki shio anjing, panitia juga menggelar fashion show anjing.
“Untuk juara lomba karaoke tingkat nasional ini kebetulan orang Solo dan bukan keturunan Tionghoa, orang Jawa, besok akan kita undang untuk meramaikan acara. Terus kemudian kemarin saya usulkan, agar kearifan lokal ini muncul, kita adakan festival nasi liwet,” jelasnya.
Sementara itu saat dilakukan ujicoba penyalaan lampion, ratusan warga langsung memadati lokasi di depan balai kota hingga Padar Gede. Kondisi tersebut membuat arus lalu lintas ke arah Surabaya maupun ke kota tersendat. Warga yang tumpah ruah memanfaatkan momen tahunan tersebut untuk berswafoto bersama keluarga ataupun pasangan masing-masing.
“Wah indah sekali mas lampionnya, mumpung lewat kita langsung parkir dan foto,” ucap Astiara, warga Purbayan, Baki.
merdeka.com