Didirikan pada abad ke-5 dan tersebar di 118 pulau kecil, propinsi Venesia di wilayah Veneto, Italia menjadi kekuatan maritim utama pada abad ke-10. Seluruh kota merupakan mahakarya arsitektur yang luar biasa dimana bangunan terkecil sekalipun mengandung karya-karya para seniman terhebat dunia seperti Giorgione, Titian, Tintoretto, Veronese dan lain-lain. Dari Venesialah Marco Polo (1254-1324) berangkat mencari Tiongkok, Annam, Tonkin, Sumatra, India dan Persia. Makamnya di San Lorenzo mengingatkan peran para pedagang Venesia dalam penemuan dunia – setelah bangsa Arab, tetapi jauh sebelum Portugis.
Mengantar keberangkaan Marco Polo 1271 dari buku Marco Polos Travels, ca 1400 oleh Unbekannt
Tercatat dalam UNESCO World Heritage List sejak 1987, laguna seluas 70.176,4 ha ini mulai berkembang pada abad ke-5 ketika pulau Torcello, Jesolo, dan Malamocco menjadi tujuan pengungsian dan perlindungan dari serangan tentara Byzantium. .Pemukiman sementara ini berangsur-angsur menjadi permanen dan dari kaum petani dan nelayan berkembang menjadi kekuatan maritim. Selama berabad-abad, kawasan laut pedalaman yang terus-menerus terancam ini, berhasik mempertahankan diri dan menjadi salah satu kawasan yang terbangun paling luar biasa di Abad Pertengahan. Dari Torcello di utara hingga Chioggia di selatan, hampir setiap pulau kecil memiliki pemukiman, kota, desa nelayan, dan desa pengrajin tersendiri.
Seni gelas cara kuno yang masih dipertahankan di pulau Murano
Namun, di pusat laguna ini, kota Venesia sendiri berkembang sebagai salah satu kota terbesar di abad pertengahan. Sekelompok pulau-pulau kecil dikonsolidasikan dan diorganisasikan menjadi sistem perkotaan yang unik, tidak ada yang tersisa dari topografi awal kecuali apa yang kini menjadi kanal, seperti Kanal Giudecca, Kanal St. Markus, dan Kanal Grande yang merupakan arteri utama kota di atas air ini.
Venesia dan lanskap lagunanya merupakan hasil proses dinamika interaksi antara manusia dan ekosistem alamnya dari waktu ke waktu. Intervensi manusia menunjukkan keterampilan kreatif dan teknis yang tinggi dalam realisasi sistem hidrolik dan arsitekturnya.
Venesia dan lagunanya merupakan sebuah kesatuan yang tak terpisahkan, dimana kota Venesia merupakan jantung sejarah yang berdenyut dan pencapaian artistik yang unik. Pengaruh Venesia terhadap perkembangan arsitektur dan seni monumental sangat besar. Venesia adalah suatu konsentrasi mahakarya tertinggi di dunia: dari Katedral Torcello hingga Gereja Santa Maria della Salute , San Zanipolo, Sekolah San Marco, Sekolah Frari dan San Rocco, San Giorgio Maggiore, dll.
Ketika Venesia mulai kehilangan kekuasaan maritimnya, Venesia memberi pengaruh yang sangat berbeda melalui para pelukis hebat Venesia. Bellini dan Giorgione, kemudian Tiziano, Tintoretto, Veronese dan Tiepolo benar- benar mengubah persepsi ruang, cahaya dan warna sehingga meninggalkan jejak yang menentukan dalam perkembangan seni lukis dan seni dekoratif di seluruh Eropa.
Giovanni Antonio Canal, lebih dikenal sebagai Canaletto (1697-1768), seniman terbaik dalam menangkap esensi dan daya tarik Venesia
Situs arkeologi Venesia memberi kesaksian tersendiri. Penguasa lautan ini merupakan penghubung antara Timur dan Barat, antara Islam dan Kristen, yang jejaknya terus hidup melalui ribuan monumen dan peninggalan masa lalu. Rangkaian ansambel arsitekturnya tiada banding dan menggambarkan kemegahan masa Republik Venesia.
Integritas tata ruang dan struktur kota Venesia yang terpelihara membuktikan konsepsi ruang formal dan organisasional serta keterampilan teknis dan kreatif suatu budaya dan peradaban yang menciptakan nilai-nilai arsitektur yang luar biasa. Struktur dan bentuk morfologi perkotaan Venesia secara umum masih mirip dengan kota selama Abad Pertengahan dan Renaisans.
Banyak monumen dan kompleks monumental di kota ini tetap mempertahankan karakter dan keasliannya melalui pelestarian elemen konstitutif dan fitur arsitekturnya. Demikian pula, seluruh sistem perkotaan telah mempertahankan tata letak, pola permukiman, dan pengorganisasian ruang terbuka yang sama sejak abad pertengahan dan Renaisans.
Restorasi struktural bangunan menerapan kriteria konservasi dan penggunaan serta pemulihan material dalam stratifikasi sejarahnya. Budaya lokal menunjukkan terpeliahatanya kesinambungan dalam penggunaan bahan dan teknik. Ekspresi nilai-nilai budaya otentik dari properti tersebut diberikan secara tepat melalui adopsi dan pengakuan terhadap efektivitas praktik dan teknik konservasi dan restorasi tradisional.
Venesia mempertahankan tingkat keaslian yang tinggi, melalui pelestarian karakter dan kekhususan tempat tersebut. Proses sejarah yang berkembang selama berabad-abad yang membentuk lanskap laguna telah mewariskan testimoni kuat tentang kegiatan masyarakat yang karyanya terlihat jelas dan dapat dikenali keaslian dan rangkaian sejarahnya.
Transformasi telah terjadi di permukiman perkotaan dalam hal fungsionalitas. Kota bersejarah telah mengubah fungsi perkotaannya karena penurunan populasi yang signifikan, perubahan penggunaan banyak bangunan, penggantian kegiatan dan jasa produktif tradisional dengan kegiatan lain.
Tekanan pariwisata yang sangat tinggi mengakibatkan transformasi fungsional seperti rumah penduduk menjadi layanan akomodasi dan aktivitas komersial terkait pariwisata yang membahayakan identitas dan integritas budaya dan sosial properti. Faktor-faktor ini di masa depan mungkin mempunyai dampak negatif yang serius terhadap identitas dan integritas properti, untuk mengantisipasinya disusun Rancangan Pengelolaan.
Fenomena tinggi permukaan air yang luar biasa menimbulkan ancaman signifikan terhadap proteksi dan integritas laguna Venesia dan pemukiman bersejarah. Meningkatnya frekuensi dan tinggi air pasang, ditambah fenomena gerak gelombang yang ditimbulkan oleh perahu motor, merupakan salah satu penyebab utama kerusakan struktur bangunan dan kawasan perkotaan, yang menjadiperhatian khusus dalam Management Plan.
Salah satu perangkat utama untuk perlindungan properti adalah UU Khusus untuk Venesia tahun 1973, yang bertujuan untuk menjamin perlindungan lanskap, warisan sejarah, arkeologi dan seni kota Venesia dan lagunanya dengan memastikan keberlangsungan penghidupan sosial-ekonominya.
Di tingkat provinsi, tata guna lahan dan perangkat perencanaan kota mendorong pembangunan berkelanjutan dengan perhatian khusus pada perlindungan identitas budaya dan sejarah pemukiman, lanskap, dan kawasan dengan keindahan alam, sinergi antar pelestarian dan pengembangan lingkungan dan kegiatan ekonomi tradisional dan pariwisata, untuk berlanjutnya valorisasi properti, beririsan dengan isu-isu yang relevan baik dengan warisan budaya mau pun nilai-nilai lingkungan.
Di tingkat kota, menjamin, khususnya, perbaikan dan peningkatan warisan arsitektur dan infrastruktur yang ada, pembaruan urban, program perumahan publik, dan jalan, mengatur tindakan terhadap tatanan perkotaan, memastikan pelestarian karakteristik fisik dan tipologisnya serta kesesuaian dengan tujuan penggunaannya. Perlindungan lingkungan dan lanskap diatur oleh undang-undang dan peraturan khusus, di mana Pengawas Warisan Arsitektur dan Lanskap Venesia dan Lagunanya mengawasi semua pekerjaan dan intervensi yang dapat mengubah lanskap properti.
Sumber: UNESCO, Washington Post, Artrabbit, History