Walikota Banda Aceh, Hj. Illiza Saadudin Djamal, SE dalam sambutannya saat pembukaan Pameran dan Festival Seni JKPI di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Sabtu (7/5) malam menyebutkan, pelaksanaan Rakernas dan Pameran serta Festival Seni Jaringan Kota Pusaka Indonesia di Banda Aceh merupakan kado spesial bagi ulang tahun kota yang dipimpinnya.
Menurut Illiza, dengan adanya pelaksanaan Rakernas JKPI dan Seminar serta Pameran dan Festival Kuliner yang berlangsung hingga tanggal 13 Mei 2016 akan menyemarakkan ulang tahun kota Banda Aceh yang dulunya bernama Kuta Radja.
“Ini merupakan kado ulang tahun spesial bagi Kota Banda Aceh, karena itu, mari kita sukseskan pelaksanaan kegiatan ini sebagai wujud usaha kita menjadikan Kota Banda Aceh sebagai Kota Warisan Dunia oleh Unesco,” jelasnya.
Lebih jauh, Illiza menambahkan, pelaksanaan pameran dan pentas seni dapat dijadikan dimanfaatkan sebagai menjadi ajang silaturrahim dimanfaatkan sebagai momentum pertukaran pengalaman dari dan untuk masing masing anggota JKPI.
“Semoga, kita akan dapat memetik hasil dan manfaat positif dalam rangka melestarikan nilai-nilai pusaka yang agung dan dimiliki masing-masing daerah,” tambahnya.
Disisi lain Walikota menjelaskan bahwa niatan untuk menjadikan Kota Banda Aceh sebagai Kota Warisan Dunia haruslah menjadi hajatan segenap warga kota Banda Aceh.
“Ini agenda penting, kita akan terus bekerja bahu membahu dan saling melengkapi agar Unesco dapat segera mengesahkan Kota Banda Aceh sebagai Kota Warisan Dunia dan memberikan sumbangsih kita kepada Republik Indonesia,” jelas Walikota.
Kota Destinasi Wisata Islami
Sebelumnya, sebagaimana dijelaskan Walikota, pada 31 Maret 2015, Kota Banda Aceh sudah ditetapkan sebagai Kota Tujuan Wisata Islami (World Islamic Tourism) oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari itu, tambahnya Kota Banda Aceh menyatakan sangat bersiap untuk menyambut kunjungan wisatawan. “Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk kesuksesan Banda Aceh sebagai daerah tujuan wisata islami di dunia,” ungkapnya.
Dengan status tersebut, tambahnya, tingkat kunjungan wisata ke Banda Aceh akan lebih banyak dan berdampak baik bagi peningkatan kualitas religius wisatawan sembari mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Banda Aceh.
Banda Aceh World Islamic Tourism juga dimaksudkan untuk menduniakan sembari menunjukkan bahwa pariwisata Banda Aceh dan Syariat Islam bisa berjalan beriringan dan saling mendukung serta menguntungkan.
“Sejak dikukuhkan sampai dengan hari ini, Banda Aceh sebagai destinasi Wisata Islami telah menujukkan hasil yang menggembirakan. Angka kunjungan wisatawan ke Banda Aceh meningkat. Pada 2015, tercatat Wisman yang bertandang ke Banda Aceh 13.437 kunjungan dan ini meningkat dari target sebesar 5.234 kunjungan. Sedangkan kunjungan Wisatawan domestik mencapai angka 253.913 kunjungan dan ini melebihi dari target yang ditetapkan yakni 193.835,” ungkap Illiza. (JKPINews)
Image rri.co.id