Tidore – Ritual Rora Ake Dango yang dilaksanakan oleh enam Suwohi dan perangkat Adat Tidore Senin (8/4/2019) di Kelurahan Gura Bunga yang berada di pegunungan Kota Tidore Kepulauan sekaligus menandai dibukanya Festival Tidore 2019.
Pelaksanaan Festival Tidore ini juga dalam memeriahkan Hari Jadi Tidore ke 911 dengan thema Merawat Tradisi Mempertegas Jati Diri Bangsa Maritim.
Ritual Rora Ake Dango atau yang dikenal dengan ritual mengambil, mengantarkan dan mendoakan air itu, dimulai pada pukul 21.00 Wit.
Satu persatu perwakilan enam Suwohi berbaris menggunakan obor membawa air suci tersebut.
Pementasan tarian Salai Sinode atau tarian asli masyarakat pegunungan menjadi tontonan yang memikat masyarakat maupun para pengunjung.
Acara pun dilanjutkan dengan Lauching Festival Tidore 2019 yang akan berlangsung dari tanggal 7 hingga 12 April nanti.
Walikota Tidore Kepulauan H. Ali Ibrahim di depan para tamu undangan mengatakan, salah satu visi Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yakni penguatan pembangunan sosial dan budaya serta nilai-nilai kearifan lokal sebagai modal sosial untuk mendorong akselerasi pembangunan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan Yakub Husen kepada mengatakan, rangkaian kegiatan Hari Jadi Tidore, menampilkan sejumlah ritual – ritual asli dalam tradisi masyarakat adat Tidore untuk dilestarikan sekaligus disesuaikan dengan kepentingan promosi wisata.
Acara ritual Rora Ake Dango dan lauching Festival Tidore 2019, ditutup dengan acara makan bersama dilapangan Gura Bunga.
Sementara hari ini acara prosesi Kota Ake Dango dan Ratib Haddaad Firraj, sedangkan pada tanggal 10 April nanti akan digelar diskusi Kebudayaan Maluku Pra-sejarah rempah dan Islam, Ratib Taji Besi Kota Paji, Rora Paji dan upacara puncak akan dilaksankanan di Kadato Kie Kesultanan Tidore.
rri.co.id/ImageMedia Indonesia