Tak banyak pelukis Betawi yang dikenal di tataran seni lukis nasional. Tak banyak pula pelukis yang berminat pada objek-objek yang sangat dekat dengan tradisi Betawi. Dari yang tak banyak itu, muncul satu nama yang begitu setia melukis pernak-pernik Betawi di atas kanvasnya. Nama itu adalah Sarnadi Adam. Pelukis kelahiran Jakarta, 27 Agustus 1956, ini telah lama diidentikkan dengan keBetawian.
Menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Jakarta. Pendidikan seni rupanya diperoleh dari SMSR (SSRI) Yogyakarta dan STSRI (ASRI)Yogyakarta sampai selesai. Sejak tahun 1986 sampai sekarang menjadi dosen tetap pada FPBS Jurusan Senirupa UNJ Rawamangun, Jakarta.
Pada tahun 1992 atas undangan Mr. A.Q. Jansen SH, Verheijen B.V dan De Berger Verwarming Industrie B.V. Nerderland, mengadakan pameran dibeberapa Negara Eropa diantaranya Belanda. Tahun 1994, di undang kembali untuk berpameran oleh Mr. A.Q. Jansen SH, Mr. Th. W. Dekker Managing Direktor DeMaco Holland BV dan Mrs. Judith L. Densky dari perusahaan asuransi di Amerika Serikat. Pada bulan Februari 1996, di undang oleh Prof. DR. Hector Julio Perez, kurator museum seni rupa Argentina untuk berpameran tunggal di Museum Mendoza, San Rafael, Republik Argentina.
Ia memang punya beragam cara dalam memotret masyarakat Betawi, baik lingkungannya, individu maupun secara komunal. Ia tak segan-segan memperlihatkan masyarakat yang berjualan di pasar tradisional pada lukisan, juga potret realitas masyarakat sehari-hari yang ia tuangkan melalui media lukisan.
Sumber : tamanismailmarzuki.co.id (Dari Berbagai Sumber)