Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Solo Kembali Menggelar Festival Payung Indonesia 2017

Surakarta – Kota Surakarta akan kembali menggelar Festival Payung Indonesia yang diselenggarakan akhir pekan ini, 15-17 September 2017. Festival yang akan mendatangkan perajin payung dari berbagai kota itu digelar di kompleks Pura Mangkunegaran.

Koordinator Festival Payung Indonesia 2017 Heru Prasetyo mengatakan ayung merupakan kerajinan peninggalan budaya masa lampau. “Ada beberapa candi yang memiliki gambar payung dalam reliefnya,” katanya, Selasa 12 September 2017.

Dia juga mengaku telah menemukan beberapa foto lama mengenai karya payung nusantara dari museum di Belanda. “Ada 25 foto era tahun 1900-an yang akan kami pamerkan dalam festival payung itu,” katanya.

Kali ini penyelenggara mengundang para perajin payung dari berbagai daerah seperti Sawah Lunto, Tasikmalaya, Banyumas, Malang, serta Klaten. Para perajin akan memamerkan karya serta menggelar workshop pembuatan kerajinan payung. “Ada yang terbuat dari kertas hingga kain lurik.”

Menurut Heru, ratusan payung akan ditata sedemikian rupa di sekitar lokasi penyelenggaraan acara. Selain mengenalkan lagi seni payung yang sudah mulai langka, penyelenggara juga memfasilitasi pengunjung yang ingin berfoto melalui seni instalasi payung yang disediakan.

Mereka juga akan mengundang penyelenggara festival payung dari Thailand untuk berbagi ilmu serta membentuk sister festival Indonesia-Thailand. “Mereka sudah sukses menggelar festival serupa selama 45 tahun terakhir,” katanya.

Di hari terakhir, sejumlah maestro tari juga akan memeriahkan acara itu dengan berpentas di Pendapa Mangkunegaran. “Beberapa menggunakan payung sebagai propertinya,” kata Heru.

Seniman yang akan tampil adalah Dariah (Banyumas), Ayu Bulantrisna Djelantik (Bali), Rusini (Solo), Retno Maruti (Jakarta), Didik Nini Thowok (Yogya) serta Munasiah Daeng Jinne (Makasar).

Kepala Dinas Pariwisata Surakarta Basuki Anggoro Hexa berharap gelaran ini bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Surakarta.”Even ini tidak dimiliki oleh daerah lain,” katanya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan serupa juga selalu menyedot wisatawan untuk berkunjung di Kota Surakarta. Sebelumnya, kegiatan itu selalu digelar di Taman Balekambang. Baru tahun ini acara dipindah ke Pura Mangkunegaran yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di kota itu.

travel.tempo.co

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/