Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahun 2015 Pembangun Musium Tahap III Dilanjutkan

Sungai Penuh, Pembangunan Musium Sakti Alam Kerinci Tahap kedua yang dikerjakan oleh CV Seni Budaya Pembangunan Kerinci yang menelan dana Rp.2.285.047.000 akhir tahun anggaran ini dipastikan akan siap dikerjakan,dan hingga pertengahan Desember yang lalu kondisi pisik musium tahap kedua telah mencapai 80 %.

Erizal Pelaksana pekerjaan dilapangan kepada media ini mengemukakan bahwa hingga 15 Desember kondisi pisik telah mencapai 80 %,dan saat ini para pekerja sedang menyelesaikan pemasangan rangka baja untuk persiapan pemasangan atap ,sedangkan pemasangan atap musium akan dilaksanakan pada tahun anggaran yang akan datang, pada tahap kedua pekerjaan hanya sampai pada pemasangan rangka baja untuk atap.

Menurut Erizal, kondisi turap penyangga tebing di halaman muka musium yang mengalami keretakan telah dilakukan perbaikan,dan perbaikan turap yang retak itu memang taggung jawab kontraktor pelaksana karena pekerjaan masih dalam tanggung jawab kontraktor,dan keretakan turap penahan tebing itu bukan karena melanggar beztek akan tetapi disebabkan karena secara tidak disengaja dilalui alat berat excavator yang melakukan pengurukan dan penimbunan pada turap,karena kondisi tanah yang masih labil dan turap yang belum kering dan beban alat berat yang melintas membuat tanah terbenam dan mengancam turap yang belum kering.

Pembangunan Musium Sakti Alam Kerinci yang berlokasi dikawasan wisata danau kerinci ini dimulai sejak tahun 2013 dan secara bertahap bangunan ini direncanakan akan rampung dan dimanfaatkan pada tahun 2016 mendatang ,dan musium budaya alam Kerinci ini diharapkan  akan menjadi visitor center  dan pusat informasi dan penyimpanan benda atau duplikat benda budaya masyarakat suku Kerinci yang saat ini mulai tergerus dan mengalami degradasi, kalangan budayawan dan para tokoh tokoh adat se alam Kerinci ( Kabupaten  Kerinci dan Kota Sungai Penuh) menyambut baik dan mendukung program  Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI yang membangun musium Kerinci yang merupakan satu satunya musium yang dibangun negara melalui APBN di luar ibu kota Propinsi Jambi.

Menjawab pertanyaan Firmansyah,SE  menjelaskan bahwa  pada tahap pertama pembangunan Musium pihak Kemendikbud RI melalui dana APBN tahun 2013 telah mengucurkan dana Rp.2.5 Milyard untuk pelaksanan pekerjaan pembangunan  pondasi tiang pancang, pembangunan balok tiang/slof,pembangunan lantai dua dan tangga musium,dan alhamdulilah untuk tahap pertama telah dapat dirampungkan meski ada beberapa perbaikkan yang dilakukan oleh pihak kontraktor.

Untuk tahap kedua, melalui dana APBN kembali dikuncurkan dana sebesar Rp 2.3 Milyard untuk pembangunan pisik berupa pemasangan dinding bata,pembangunan turap. tebing pengaman, pemasangan jendela alumunium, pemasangan jendela dan pintu dan pemasangan rangka atap.

Sesuai dengan rencana , pada tahun anggaran 2015 yang akan datang pembangunan gedung musium kembali akan dilanjutkan dengan kegiatan pemasangan atap,plaster dinding dan lantai ruang bangunan musium serta pemasangan jubin lantai bangunan berlantai dua, mudah mudahan pada tahun 2016 bangunan musium pertama yang dibiayai melalui dana APBN melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dibangun di luar ibu kota propinsi Jambi itu akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan insya Allah akan mejad Icon dan kebanggaan bagi masyarakat di alam Kerinci”Kata Firmansyah,SE.

BJ Rio Temenggung Tuo Budayawan dan Penerima PIN Emas dan Anugerah Kebudayaan Tingkat Nasional mengemukakan, bahwa masyarakat di bumi alam Kerinci patut merasa bangga dan bersyukur dengan adanya perhatian Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mengucurkan dana milyaran rupiah untuk pembangunan gedung musium Sakti Alam Kerinci, dan gedung musium ini merupakan satu satunya bangunan musium yang dibangun di luar ibu kota propinsi Jambi.

Pembangunan gedung musium ini telah mengisyaratkan bahwa pemerintah pusat dan dunia telah mengakui keberagaman budaya suku Kerinci dengan tinggalan tinggalan budaya yang tersebar hampir disetiap dusun di alam Kerinci,dengan selesainya bangunan musium ini kita harapkan semua benda benda budaya atau duplikat dapat disimpan dan dijadikan sebagai salah satu visitor center pengembangan dan pelestarian kebudayaan dan peradaban suku Kerinci.

Untuk itu kita berharap agar rekanan kontraktor yang mengerjakan pembangunan musium ini untuk mengerjakan pekerjaan secara bertanggung jawab,tidak hanya sesuai beztek lebih dari itu kontraktor juga harus memperhatikan tanggung jawab moral karena musium ini merupakan kebanggaan masyarakat se alam Kerinci,jangan sampai beberapa tahun setelah diserah terimakan mengalami kerusakan tekhnis.

Pejabat pembuat komitmen(PPK) Firmansyah,SE jauh jauhari telah mewanti wanti dan memberikan warning kepada kontraktor untuk bekerja sesuai dengan ketentuan Beztek dan RAB,kita selaku pejabat yang bertanggung jawab terhadap musium tidak menginginkan bangunan dikerjakan asal jadi.

Kontraktor pelaksana CV Seni Budaya Pembangunan Kerinci ketika dihubungi berkali laki untuk konfirmasi lebih lanjut belum berhasil di hubungi,meski belum berhasil di hubungi saya tetap akan memantau pekerjaan pembangunan musium,dan jika pekerjaan yang mereka kerjakan tidak beres dan tidak sesuai dengan ketentuan saya akan laporkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau kepada Bapak Dirjen”Imbuh BJ Rio Temenggung Tuo”.

Sumber : Budhi VJ

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/