Tarian Lalayon yang ditampilkan pada penutupan Festival Kepulauan Rempah (FKR), oleh siswa-siswi SD se Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Sabtu (6/5/2017) berhasil meraih Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dengan kategori penari terbanyak yakni, 3.798 orang.
Kegiatan yang berlangsung di lokasi Festival Teluk Jailolo (FTJ), desa Guaemaadu kecamatan Jailolo, dilaksanakan oleh Pemerintah kabupaten Halmahera Barat (Halbar), provinsi Maluku Utara.
Bupati Halmahera Barat, Danny Missy dihadapan peserta mengaku, sangat bangga dengan tarian lalayon yang dilakukan okeh ribuan siswa Sekolah Dasar (SD), sehingga berhasil pecahkan rekor MURI dengan kategori penari terbanyak.
“Saya awalnya tidak mengira akan memperoleh rekor MURI untuk tarian lalayon ini. Dan saya peridiksi hanya dapat memperoleh rekor MURI Indonesia. Padahal, saat dibacakan ternyata memperoleh rekor muri dunia, jadi saya sangat bangga,” ungkap Bupati Danny.
Menurutnya, rekor MURI ini merupakan penghargaan terbesar dalam Festival Kepulauan Rempah yang lahir dari gagasan segitiga emas yaitu Halbar, Kota Ternate dan Tidore.
Untuk itu, festival ini akan menjadi agenda rutin setiap tahun yang dihelat secara bergantian yaitu Halbar, Ternate dan Tidore.
Sementara Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman dalam sambutannya berjanji, setiap ivent FKR dipastikan akan memperoleh rekor MURI. Dengan begitu, Pemkot Ternate dalam rencana FKR tahun depan tak akan kalah dari Halbar,” tandasnya.
indotimur.com/Image Otonomi.co.id