Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wisata Hutan Kampung Rotan “Idola Baru” Kota Ambon

Ambon – Kota Ambon kini memiliki tempat wisata yang tak biasa. Bukan hanya wisata bahari yang menjadi primadona kota manise, wisata hutan kini mulai diandalkan sebagai obyek wisata baru.
Wisata Kampung Rotan di Air Gergaji, Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, mulai ramai dikunjungi masyarakat. Rata-rata pengunjung yang datang adalah muda mudi yang ingin berswafoto untuk memenuhi laman media sosial mereka.
Lahan seluas 15 hektar dikelilingi berbagai jenis pohon rotan dan kayu, seperti kayu nani, kayu nisa dan pohon samama.
Setiap pengunjung yang masuk dikenai tarif Rp 10 ribu per orang. Disana pengunjung bisa menikmati suasana alam yang begitu kental, foto berlatar hutan dan air terjun.
Untuk bisa sampai ke spot foto utama dengan latar pepohonan nan hijau, pengunjung harus menaiki 310 anak tangga. Jika ingin leluasa berfoto, ada baiknya berkunjung di hari senin-jumat. Disaat akhir pekan tempat ini dipadati lebih dari 500 orang.
Padahal saat musim penghujan akses menuju Kampung Rotan cukup ekstrem. Kondisi jalanan becek dan licin dipenuhi genangan air membuat pengendara roda dua maupun roda empat yang tidak lihai bisa saja terpeleset bahkan ban kendaraan rawan tertanam. Untuk sampai ke Kampung Rotan, dari jalan raya harus menempuh jarak 5 km dengan kendaraan.
Sekedar saran, ke kampung rotan tidak perlu memakai alas kaki yang heboh apalagi yang ada haknya. Cukup sandal tali agar lebih nyaman untuk sampai ke air terjun.
Kampung Rotan bukan tempat wisata yang ramah bagi anak-anak. Tangga yang dilewati cukup terjal. Siapapun yang membawa balita, wajib menggendongnya selama berada disana.
Pengelola Kampung Rotan, Habib Al Fahri Bin Tahir bercerita, awalnya tempat yang sudah disulap menjadi lokasi wisata hanyalah hutan yang berdekatan dengan kebun milik warga.
Karena di hutan terdapat air terjun, ide menjadikan tempat itu sebagai lokasi wisata pun muncul.
“Kita pengem buat tempat wisata yang alami. Kebetulan disini dekat dengan air terjun. Jadi muncul ide untuk membuat jalan menyusuri kali dengan kayu yang ada di sekeliling,” ujarnya saat ditemui Minggu (14/7/2019).
Habib sapaan akrabnya, mengumpulkan beberapa warga setempat dan mengajak mereka menyulap hutan agar ramai dikunjungi. Dengan modal pribadi dan bantuan PT Angkasa Pura Ambon satu demi satu kayu dihubungkan menjadi jalan.
“Selain dana pribadi. Kita dapat bantuan dana dari Angkasa Pura untuk bangun Kampung Rotan. Hasilnya perlahan lahan mulai terlihat,” tandasnya
Belum juga diresmikan, tempat ini tak pernah sepi. Awalnya ia berkeberatan membiarkan pengunjung datang, karena masih dalam tahap pengerjaan. Tak ingin mengecewakan pengunjung yang sudah jauh-jauh datang, ia memperbolehkan mereka masuk, tapi dengan pengawasan di spot yang dianggap rawan.
Bagi pengunjung yang ingin bersantap siang di tempat ini bisa membawa bekal dari rumah. Jangan khawatir, pengelola menyiapkan 7 pondokan untuk pengunjung beristirahat.
Salah satu pengunjung, Mato Tuheleluw mengaku kagum dengan wisata alam Kampung Rotan. Ia sangat terhibur dengan air terjun juga keindahan alam Kampung Rotan.
“Bagus sekali. Saya baru pernah sampao disini. Untuk wisata anak gunung tempat ini sangat pas. Sangat terhibur selama berada disini,”
rri.co.id

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/