Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana membuka “Twin Lake Festival” yang digelar di Danau Buyan dan Tamblingan, Buleleng, Bali, Rabu sore, yang ditandai dengan pelepasan burung bersama pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.
“Lewat Twin Lake Festival ini, Pemkab Buleleng mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Sejauh ini sudah terbukti, kepedulian masyarakat terhadap dua danau ini sudah semakin meningkat,” kata Bupati Suradnyana.
Acara pembukaan festival yang digelar pada 4-7 Juli itu juga dihadiri Kepala Bidang Wilayah IV Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata RI Drs. Syukurni, SE, MM., mewakili Menteri Pariwisata dan sejumlah pejabat penting di Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali.
Menurut Bupati Suradnyana, Twin Lake Festival digelar setiap tahun dan tahun 2018 ini sudah digelar untuk kelima kalinya. Tahun ini diselenggarakan pada 4-8 Juli 2018, namun jika dulu dipusatkan di pelataran parkir tepi Danau Buyan, tapi tahun ini diadakan di jalan yang lokasi lebih tinggi.
Selain untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan di Danau Buyan dan Tamblingan, festival ini juga digelar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hasil-hasil pertanian, perkebunan, usaha kecil dan kerajinan.
Dalam festival itu, dipamerkan hasil-hasil pertanian dari sembilan kecamatan yang ada di Buleleng. Selain itu juga diadakan sejumlah lomba yang berkaitan dengan dunia pertanian seperti lomba gebogan dengan menggunakan buah lokal, lalu malam harinya diisi dengan berbagai pementasan hiburan dari seniman-seniman lokal di Buleleng.
“Jika Danau Buyan ditata dengan baik tidak kalah dengan danau lain sebagai daya tarik wisata. Sekarang tinggal mengatur tata ruang dan zona-zonanya. Mana tanah milik pribadi dan mana tanah milik pemerintah yang bisa dimanfaatkan untuk ruang terbuka di sekitar Danau Buyan,” katanya.
Tahun depan, ia berharap sudah ada perencanaan yang komprehensif menyangkut pemanfaatan, pelestarian dan revitalisasi Danau Buyan. “Tahun ini diadakan di jalan yang lokasi lebih tinggi, karena air danau meluap hingga ke pelataran parkir,” katanya.
Terkait dengan meluapnya air danau itu, Bupati Agus Suradnyana menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk berdiskusi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk melakukan “feedback” 5-10 tahun ke belakang tentang berapa rata-rata ketinggian permukaan danau sebenarnya.
“Dengan diskusi tersebut kita bisa menemukan titik maksimal daripada kenaikan air danau ini,” katanya.
antaranews.com/Image bulelengkab.go.id