Bukittinggi : Festival Multi Etnis yang untuk pertama kalinya diadakan Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), dibuka secara resmi melalui pemukulan gong oleh Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur di pelataran Taman Jam Gadang, Jum’at (13/10/2017) malam.
Pada kesempatan itu, Menteri Asman Abnur mengatakan, Bukittinggi merupakan salah satu kota Destinasi Pariwisata di Provinsi Sumatera Barat, dan saat ini kekurangan kamar hotel, maka dari itu diminta pada Pemerintah Kota Bukittinggi untuk dapat mengundang investor yang dapat membangun hotel berkelas bintang lima, lahan nya dicarikan, sehingga pariwisata Bukittinggi kian berkembang, dengan dibantu sarana perhotelan yang semakin maju.
“Ke depan akan berkembang konsep Pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition) di Indonesia yang kian maju seiring dengan perkembangan industri pameran dan pariwisata Nusantara, dan Bukittinggi hendaknya juga mampu mengikuti kemajuan itu,” jelasnya.
Menurut Asman Abnur, Kota Bukittinggi memiliki suasana udara yang sejuk, tidak kalah dengan suasana di eropa, memiliki masa depan yang baik di industri pariwisata, dan ke depan hendaknya juga ditingkatkan infrastruktur pariwisata, sebagai pengunjung tentu akan memilih daerah yang memiliki objek wisata pendukung, dengan kelengkapan fasilitas penunjang.
“Di Bukittinggi juga perlu disediakan lokasi jogging sehat, dan perlu konsep botanical garden atau taman hidup, yang dilengkapi dengan hutan kota. Tentunya dengan ketersediaan pepohonan rindang yang sangat menunjang adanya lokasi untuk menghirup udara bersih. Intinya Pemerintah Kota Bukittinggi harus fokus dengan pengembangan pariwisata,” ujarnya.
Asman Abnur menambahkan, Festival Multi Etnis yang didakan ini memang sangat cocok dengan konsep pariwisata Kota Bukittinggi, karena disamping menunjang pariwisata dengan datangnya pengunjung dari berbagai daerah, dan dalam kegiatan ini panitia juga mengundang penampilan kesenian dari berbagai daerah di Nusantara hingga tamu dari Negara Sakura Jepang dan India, sehingga akan lebih mengenalkan Kota Wisata Bukittinggi ke daerah asal mereka masing-masing.
“Penampilan kesenian khas daerah dari setiap peserta pada Festival Multi Etnis ini, merupakan salah satu upaya menjaga budaya tradisonal, mempertahankan akar budaya, dan diharapkan kedepan iven ini terus diadakan, sebagai salah satu upaya menjaga jati diri bangsa yang tidak boleh hilang, atau tergerus dengan perkembangan zaman,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi M. Ramlan Nurmatias mengatakan, Festival Multi Etnis ini merupakan wujud untuk menampilkan keberagaman budaya dan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia dan tamu dari Jepang dan India, dengan wujud Bhinneka Tunggal Ika.
“Pemerintah Kota Bukittinggi mengucapkan rasa terima kasih pada peserta yang telah turut serta memeriahkan Festival Multi Etnis ini, karena dengan penampilan budaya dan kesenian yang beragam ini secara tidak langsung telah mengundang partisipan maupun pengunjung dari berbagai daerah, juga termasuk turis mancanegara,” jelasnya.
Menurut M. Ramlan Nurmatias, untuk menunjang pariwisata tahun 2018 mendatang akan dibangun tambahan pedestrian taman Jam Gadang, sehingga konsep wisata jalan kaki dapat dioptimalkan, dan tahun ini masih dalam proses perencanaan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi, Erwin Umar, mengatakan, agenda festival multi etnis ini sudah didaftarkan dalam agenda iven Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, yang akan menampilkan kolaborasi penampilan kesenian tingkat internasional, dan merupakan pertama kali diadakan.
“Kegiatan festival multi etnis ini dilaksanakan pada 13 hingga 15 Oktober 2017 mendatang, dengan pusat kegiatan di pelataran taman Jam Gadang. Kegiatan yang digelar tiga malam berturut-turut ini menampilkan perpaduan penampilan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia dan peserta dari luar negeri,” terangnya.
Menurut Erwin Umar, ada 10 kolaborasi penampilan seni yang ditampilkan, diawali malam ini dengan penampilan seni Etnis Minang dari SD swasta Al-Azhar, Etnis Melayu oleh BI Production, dan Etnis Jawa melalui Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma).
“Berikut hari kedua Sabtu 14 Oktober 2017 besok, panitia menampilkan seni Etnis Jepang yakni Ai Matsuri, dilanjutkan dengan penampilan Etnis Tapanuli melalui Ikatan Keluarga Tapanuli, serta penampilan peserta dari kontingen Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Sedangkan pada hari terkahir Minggu 15 Oktober 2017 sambung Erwin Umar, ditampilkan seni Etnis India, berikut Etnis Batak, serta ditutup dengan atraksi penampilan kesenian dari kontingen Provinsi Kalimantan Utara.
rri.co.id