Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kolaborasi Tari Jaran Bodhag Kiprah Lengger dan Hadrah, Buka Semipro 2019

PROBOLINGGO – Pertunjukan kolaborasi kesenian tari Jaran Bodhag dengan Leprak Lengger dan Hadrah, sebagai tanda dibukanya Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro). Tak seperti biasanya, acara opening tersebut berlangsung yang diikuti 254 penari berlangsung di pintu masuk, depan Makodim 0829, Sabtu (31/8/2019) sekitar pukul 15.30 WIB.

Selain Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo beserta jajarannya, pembukaaan semipro ke 11 itu, juga dihadiri Bupati Bangkalan dan Madiun. Turut hadir, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan beberapa anggota DPRD baru yang dilantik 24 Agustus lalu. Sebagian besar undangan mengenakan batik semipro.

Dalam laporannya, ketua panitia Semipro, Gogol Soedjarwo mengatakan, gelaran semipro berlangsung dari tanggal 31 Agustus hingga 7 September. Selain berlangsung di sejumlah tempat, kegiatan tahunan tersebut dipusatkan di Stadion Bayuangga.

“Panggung utama di Stadion. Ada berbagai kesenian dan hiburan yang akan tampil di panggung utama,” tandasnya.

Selain sebagai tempat hiburan, di stadion juga digelar pameran produk UKM dan kuliner khas Kota Pobolinggo. Untuk pembukaannya, lanjut Gogol, minggu pagi digelar Festival ikan asap di jalan panglima Sudirman. Dilanjutkan pertunjukan kolaborasi kesenian tari Jaran Bodhag, Kiprah Lengger dan Hadrah.

“Tiga kesenian tari itu, akan tampil di acara pembukaan ini,” ujarnya.

Disebutkan, ada 32 kegiatan dalam gelaran semipro yang terbagi dalam beberapa katagori. Diantaranya, olahraga, festival, perlombaan, pawai budaya, dan pameran UKM.

Untuk acara festival meliputi festival ikan asap dan jaran bhodag. Sedang perlombaan terdiri dari, tenis meja, bulutangkis, bola voli, panjat tebing, drum band, renang dan basket telok moso telok (tiga lawan tiga).

Sedang untuk pawai budaya akan diikuti 32 kontingen terdiri dari, beberapa OPD dan pelajar. Pawai juga akan diikuti dari Kabupaten Sleman Jawa Tengah, Kabupaten Probolinggo, Banyuwangi dan Kabupaten Malang.

“Kami juga menggelar kerapan sapi brujul dan kerapan kambing. Juga lomba tari dan musik tradisi, teater tradisi, musik islami, paduan suara, lomba cipta dan baca puisi serta fashion muslim,” tambahnya.

Soal maksud digelarnya semipro, untuk menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan persatuan. Sedangkan tujuannya, mewadahi kreatifitas seni dan budaya, pembedayaan ekonomi masyarakat, ajang promosi bagi instansi pemerintah, lembaga pendidikan, perusahaan dan swasta.

“Juga sebagai wahana rekreasi sekaligus edukasi untuk masyarakat Kota Probolinggo,” pungkasnya menutup laporannya.

Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menyebut, wilayahnya merupakan penyangga wisata Bromo, Tengger dan Semeru. Ia tidak memungkiri, wilayah yang dipimpinnya tidak memiliki wisata alam. Karenanya, Hadi akan mengembangkan wisata buatan dan obyek wisata pantai. Selain itu, ia juga akan mengembangkan kesenian dan kebudayaan lokal.

“Alhamdulillah saat ini ada dua kesenian dan budaya milik kami yang sudah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Yakni, Kesenian Jaran Bodhag dan Sapi Brujul,” kata dalam sambutan pembukaan Semipro.

Karenanya, Walikota Hadi akan terus mempromosikan kedua kesenian tersebut kepada publik, sehingga dikenal di kalangan sampai manca negara. Salah satu upaya mengembangkan kesenian dan kuliner lokal adalah Semipro.

“Kami akan melanjutkan perhelatan semipro. Meski program walikota sebelumnya, kalau baik bagi masyarakat, akan kami lanjutkan,” pungkasnya.

faktualnews.co/(Foto: Agus/Humas dan Protokol Setda Kota Probolinggo)

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/