Jakarta – Setiap tahun orang-orang di Propinsi Bengkulu di Sumatera bersukacita dalam perayaan ritual unik yang dikenal sebagai Festival Tabot.
Tahun ini festival Tabot disebutkan masuk ke dalam kalender acara 100 Wonderful Events Indonesia yang nantinya akan dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya.
Perhelatan Tabot Bengkulu sendiri sebetulnya sudah lama digelar yakni sejak 1685.
“Perayaan Tabot ini sudah ada sejak 1685, pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo,” kata Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Gedung Sapta Pesona, Kementrian Parawisata, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
“Festival Tabot selalu dinanti banyak orang, apalagi akan dihadiri oleh pak Menteri langsung, ini akan jadi magnet tersendiri. Kita berharap, Kemenpar membantu promosi acara ini hingga ke luar negeri. Jika bisa ya mendatangkan orang luar ke acara ini, untuk memancing wisatawan mancanegara di tahun berikutnya karena banyak yang bisa dinikmati ke Bengkulu,” tambah Rohidin.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya menjelaskan pelaksanaan acara Tabot Bengkulu ini dijadikan sebagai acara utama, akar dari agenda pariwisata Bengkulu.
“Tabot Bengkulu masuk di antara 10 Calendar of Event (CoE) Wonderful Wonderful Indonesia yang digelar dalam tahun ini. Acara budaya unggulan ini sepenuhnya dapat dukungan dari Kementrian Pariwisata,” ujarnya.
Selama sepuluh hari dimulai dari tanggal 1 hingga 10 Muharam yang bertepatan dengan tanggal 10-20 September 2018 festival Tabot Bengkulu akan digelar.
Acara ritual Tabot akan dilaksanakan langsung oleh kelompok masyarakat yang dikenal sebagai Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu, dengan hari pertama akan dilaksanakan prosesi Mengambik Tanah (mengambil tanah), hari kedua prosesi duduk Penja (mencuci jari-jari), hari ketiga Menjara (mangandun), hari keempat Meradai (mengumpulkan dana), dan hari kelima Arak Penja (mengarak jari-jari).
Setelah itu dilanjutkan di hari keenam yakni prosesi Arak Serban (mengarak sorban), hari ketujug Gam (tenang atau berkabung) di hari kedelapan Arak Gedang (taptu akbar) di hari kesembilan Tabot bersanding di hari kesepuluh sebagai puncak yaitu Tabot Tebuang (pembuangan Tabot).
Dalam sepuluh hari pelaksanaan prosesi ritual Tabot itu juga nantinya akan disuguhkan berbagai pertunjukkan seni dan perlombaan tradisional yang diikuti oleh sepuluh Kabupaten-Kota se-Provinsi Bengkulu.
Beberapa diantaranya adalah lomba ikan-ikan, lomba telong-telong, lomba musik Melayu khas Bengkulu dan lomba kreasi musik Dol.
Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati objek wisata sejarah di Bengkulu seperti Benteng Marlborough, rumah pengasingan Bung Karno, dan rumah Fatmawati serta wisata alam seperti pesona keindahan panjat tebing di Bukit Kandis hingga Arung Jeram dan Pusat Pelatihan Gagah Seblat.
rri.co.id/Image Bengkulu Ekspress