Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gyeongju. Sekretariat OWHC-Asia Pacific

Dalam organisasi kota pusaka dunia OWHC (Organization of World Heritage Cities) ada 6 Sekretariat Regional dengan 6 kota sebagai kantornya yang mendukung kegiatan Sekretariat Jenderal, yaitu:

  • Asia-Pasifik – Gyeongju (Korea Selatan)
  • Euro-Asia – Kazan (Rusia)
  • Eropa Timur dan Tengah – Warsawa (Polandia)
  • Eropa Selatan dan Mediterania – Cordoba (Spanyol)
  • Amerika Latin – Morelia (Meksiko)
  • Eropa Baratlaut dan Amerika Utara – Regensburg (Jerman)

Denpasar, Gianyar, Sawahlunto dan Surakarta merupakan kota-kota di Indonesia yang terdaftar sebagai anggota OWHC. Salah satu syarat utama keanggotaan adalah memiliki pusaka yang sudah tercantum dalam World Heritage List UNESCO. Dalam daftar OWHC semua kota Indonesia itu termasuk dalam kawasan Asia Pasifik, namun Denpasar dan Gianyar ternyata juga tercantum di Euro-Asia,

Gyeongju, rumah Sekretariat OWHC-Asia Pacific, selama seribu tahun merupakan ibukota dinasti Silla yang menyatukan semenanjung Korea, pada tahun 668. Monumen dan artefak yang jumlahnya tak terhitung dan tak ternilai tersebar di sekitar kota, Gyeongju disebut sebagai “Museum tanpa dinding” yang besar. Warga kota masa kini yang begitu bangga dengan nilai sejarah kampung halamannya, tidak mengabaikan kewajibannya dalam melestarikan pusaka semaksimal mungkin.

Ada empat Warisan Dunia UNESCO di kota ini:

  • Seokguram Grotto dan Kuil Bulguksa
  • Area Bersejarah Gyeongju
  • Desa Bersejarah Korea: Hahoe dan Yangdong
  • Seowon, Akademi Neo-Konfusianisme Korea: Oksan Seowon

OWHC-Asia Pacific didirikan pada Desember 2013, Pertemuan regional pertamanya diadakan pada 24 – 26 September 2014.

Di kawasan Asia-Pasifik, pengembangan kota dengan memperhatikan pelestarian kawasan lindung senantiasa membutuhkan dorongan-dorongan baru yang kuat. Lebih dari setengah populasi dunia berada di kawasan ini, dan dengan keanekaragamannya sebagai aset, beberapa negara telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Kawasan ini telah, sedang, dan akan mengalami perubahan pesat dalam pengembangan ekonomi dan tekologi, pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, serta transformasi sosial, yang juga berarti bahwa World Heritage Cities di kawasan ini menghadapi berbagai tantangan seperti konflik bersenjata, polusi, urbanisasi, perkembangan wisata yang tidak terkendali, dan kesenjangan gaya hidup modern dengan yang tradisional.

Kekayaan dan keindahan World Heritage Cities di kawasan Asia-Pasifik dapat dilestarikan, dengan upaya gigih dari semua aspek masyarakat – mulai dari pakar heritage, profesional konservasi, perwakilan kota, pengelola situs, dan, yang paling utama: warga kotanya sendiri. Warga kawasan Asia-Pasifik mengakui dan menghargai nilai World Heritage Sites, dan bersedia melestarikan peninggalan sejarah berharga yang mewakili sejarah panjang kota mereka. Sekretariat Regional OWHC Asia-Pasifik berkomitmen untuk membantu keinginan masyarakat di wilayah tersebut dalam pengelolaan, konservasi, dan pemeliharaan World Heritage Sites dan World Heritage Cities yang lebih baik, agar memberi manfaat bagi warganya.

Leave a Comment

https://indonesiaheritage-cities.org/