Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menggelar festival kuliner di kota Ambon 11 -12 Desember 2015, kata kepala Dinas Pariwisata kota Ambon, Henry Sopacua.
“Festival kuliner merupakan program kementerian yang disinergikan ke sejumlah daerah di Indonesia seperti kota Ambon karena memiliki kuliner khas yang dapat dipromosikan kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara,” katanya di Ambon, Senin.
Ia mengatakan, sebagai upaya mengangkat kuliner Indonesia, Kementerian Pariwisata terus mempererat kerjasama antar daerah, khususnya dari segi Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam menumbuh kembangkan kuliner di Tanah Air.
“Keaslian kuliner daerah itu berada di masyarakat setempat, ditunjang pelaku usaha dan UKM yang selama ini bekerja agar selera nusantara tidak akan pernah hilang,” katanya.
Menurut Henry, Ambon dipilih sebagai kota yang memiliki kuliner khas, layaknya kota lainnya di Indonesia yang terkenal dengan kulinernya.
“Kegiatan tersebut sepenuhnya ditangani oleh pihak kementerian, sedangkan kami bertugas untuk menyiapkan pelaku usaha yang akan menampilkan kuliner khas pada festival makan bersama,” katanya seraya menambahkan bahwa kegiatan ini bukan semata-mata makan bersama tetapi berupaya untuk menarik minat para wisatawan.
Ia menjelaskan, sebanyak 40 pelaku usaha di kota Ambon akan terlibat dalam festival tersebut dan menampikan kuliner khas Ambon yang mungkin selama ini belum dikenal masyarakat luas.
Kuliner yang akan ditampilkan di antaranya makanan berbahan dasar ikan yang akan ditampilkan bersama papeda (berbahan dasar sagu), selain itu aneka kue dari sagu dan bahan pokok lainnya.
“Selain makanan kami juga akan menampilkan pakaian khas, souvenir dan pentas seni yang menampilkan musisi lokal dengan lagu khas Maluku,” ujarnya.
Hal terpenting kata Henry dari kegiatan ini yakni bagaimana para pelaku usaha dan masyarakat Ambon menjaga dan melestarikan pangan lokal yang bergizi dan berimbang.
“Pelaku usaha juga diminta untuk mempertahankan kuliner khas dan tidak terpengaruh dengan sajian makanan modern yang saat ini menjadi perhatian masyarakat, yakni makanan cepat saji dan makanan ala luar negeri,” katanya.
antaranews.com/Image konfrontasi.com