Ternate – Kololi Kie Mote Ngolo. Sebuah tradisi unik dan penuh dengan nilai-nlai sejarah keislaman kembali digelar oleh Perangkat Kesultanan Ternate, Maluku Utara (Malut). Ritual ini dimulai dengan mengelilingi Pulau Ternate melalui lautan dengan terus-menerus melantunkan dzikir dan doa. Terutama ketika sampai di titk-titi keramat di daerah tersebut.
Perangkat Kesultanan Ternate, Qiadi Hidayatusalam Sehan di Ternate, Sabtu (19/2/2022), menyatakan, prosesi Kololi Kie Mote Ngolo diawali melakukan tawaf sebanyak tiga kali berturut diiringi pembacaan doa melalui imam Kesultanan Ternate.
Selain itu, sejumlah titik keramat di lautan dan disinggahi rombongan Sultan Ternate untuk berdoa hingga ke dermaga Kolano Rua.
Dia menyatakan, kegiatan ini merupakan pijakan pertama sejarah kedatangan Djafar Assadiq dikenal sebagai leluhur empat kesultanan di Malut, kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan shalat sunat di salah satu mushalla.
Dirinya berharap, dengan Kololi Kie Mote Ngolo dari kesultanan jadikan Ternate dilakukan melalui dzikir, shalawat berantai bisa memberi keselamatan bagi masyarakat di bumi Malut.
Bahkan, dalam Kololi Kie ini adalah awal dari kegiatan Sultan Ternate setelah dikukuhkan harus berdiam diri selama 44 hari di dalam Kedaton Kesultanan Ternate dan ini merupakan kegiatan awal mengelilingi Pulau Ternate.
Sementara itu, Sultan Ternate, Hidayatullah Sjah menyatakan, momentum ini merupakan upaya Kesultanan untuk menjadikan Ternate sebagai kota religius, Ternate Agamis tidak terlepas dari adat seatoran.
“Ternate adalah kerajaan penyebaran agama Islam sehingga diharapkan masyarakat Maluku Utara khususnya Ternate, kita selalu menjunjung tinggi Kesultanan Ternate. Kita memohon pertolongan Allah SWT semoga penyakit yang sekarang ini cepat punah dari Malut,” kata Sultan.
Dia menyebut, program Kesultanan Ternate ke depan akan melaksanakan zikir bersama yaitu Ternate berzikir, Malut berzikir.
“Kesultanan Ternate akan kembalikan adat istiadat seperti semula, kita akan melaksanakan zikir berantai yaitu dari kampung ke kampung sehingga generasi kita, anak-anak kita terhindar dari pergaulan bebas,” katanya.
Ia menegaskan tetap disiplin prokes yang ditetapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Sultan berharap seluruh masyarakat berdoa semoga penyakit COVID-19 jauh dari kita dan di telan bumi.
Kegiatan Sultan Ternate bersama rombongan itu tiba di Pantai Akerica Pulau Ternate, dilanjutkan prosesi injak tanah lalu pengambilan air wudhu di air Akerica, shalat sunnah di Mesjid Rua, prosesi adat dengan pembacaan doa untuk keselamatan Ternate dan rombongan tiba di Dodoku Ali dan berjalan kaki menuju Kadaton.
pilar.id/Image kumparan.com