Malang – Konsep kampung tematik kini menjadi andalan wisata di Kota Malang. Ada beberapa kampung tematik yang menjadi destinasi favorit bagi wisatawan, yakni Kampung Warna-warni, kampung 3D, maupun Kampung Biru. Untuk itu, warga yang tinggal di kampung tematik diharapkan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungannya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, kota pariwisata telah disematkan untuk kota Malang tidak akan bermakna apabila tidak diikuti oleh rasa memiliki dan keterlibatan aktif warganya. “Di Kampung 3D maupun Kampung Warna-warni telah menjadi kesatuan paket wisata kota. Wisatawan masih antusias untuk melakukan aktifitas wisata selfie di lokasi tersebut, sehingga warga setempat harus memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar lingkungan tempat tinggalnya nyaman bagi wisatawan,” kata Ida Ayu, Senin (14/1/2019).
Menurutnya, untuk Kampung 3D, Dikarenakan kawasan tersebut menonjolkan pada keunikan lukisan mural tiga dimensi, maka guna mengantisipasi kejenuhan pengunjung, diperlukan kreatifitas warga untuk terus melakukan peremajaan lukisan, menggali cinderamata yang disajikan. “Dan yang tidak kalah pentingnya karena berada di tengah tengah pemukiman adalah keramah tamahan dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan pengunjung,” tuturnya.
Selain pengutan potensi wisata, Disbudpar Kota Malang juga ingin menguatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) khususnya di kawasan wisata kampung tematik. Pasalnya, dari 57 kelurahan di Kota Malang, baru ada 11 Pokdarwis yang terbentuk. Sehingga langkah pendampingan dan edukasi terus dilakukan di tingkat kelurahan. “Ada dua hal yang kita tekankan yakni bagaimana mendorong dan memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik, dalam mendukung kegiatan kepariwisataan. Selain itu kita mendorong dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik wisata,” tandasnya.
rri.co.id