Pemerintah berusaha membangun kawasan Kota Tua menjadi kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk fungsi lain seperti perkantoran, restoran dan lainnya.
“Kota Tua hanya dikenal sebagai kota wisata yang terdiri dari bangunan tua dan museum, bukan sebagai kawasan yang hidup,” kata Wakil Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, Tinia Budiati di Balai Konservasi Kota Tua, Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Tinia menjelaskan, dulunya gedung-gedung di kawasan tersebut digunakan sebagai perkantoran, kemudian setelah mereka punya gedung baru bangunan tersebut ditinggalkan sehingga beralih fungsi menjadi gudang dan juga ada yang dibiarkan kosong.
Dia merasa senang ada pihak yang mengelola bangunan tua di jalan Pintu Besar Utara, Kota Tua menjadi restoran. “Saya senang sekali ada anak muda membuat restoran sederhana yang nyaman tanpa merusak bentuk bangunan aslinya,” kata Tinia.
Dia mengakui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini kurang memanfaatkan gedung-gedung tersebut untuk fungsi lain selain dijadikan museum.
“Pengelolaan kawasan Kota Tua masih belum teroganisir, semuanya masih sendiri-sendiri, padahal Kota Tua banyak menarik perhatian banyak investor yang ingin mencari keuntungan dengan nama besar dari Kota Tua itu sendiri,” katanya.
Tinia berharap seluruh pihak terutama para generasi muda mau memelihara cagar budaya agar jejak sejarah di Jakarta dapat dinikmati oleh generasi penerus.
Sumber : travel.kompas.com