Sebagai seorang sejawat bila akan mengadakan perhelatan, tentu sahabat-sahabatnya akan diundang untuk menghadiri perhelatan yang akan diadakan. Begitu juga dengan Jaringang Kota Pusaka Indonesia (JKPI), sebagai wadah yang sangat peduli dengan pelestarian budaya yang mewadahi kota/kabupaten diundang oleh Pemerintah Kota Malaka dalam rangka mereka merayakan ke 3 Bandarraya Malaka menjadi Kota Warisan Dunia.
Saat ini Kota Malaka cukup fenomenal terutama untuk kunjungan parawisatanya. Dengan angka kunjungan yang mencengang kan kita, 10 juta kunjungan pada tahun 2010 dan bisa kita bayangkan dengan kunjungan wisatawan ke Indonesia yang lumayan berbeda, yaitu 7 juta kunjungan wisatawan. Padahal kita banyak mempunyai surge buat wisatawan denan kekayaan alam yang luar biasa, bandingkan dengan mereka.
Malaka hanya mengandalkan sebuah sudut kota yang hanya berupa kawasan kota tua yang kalau kita bandingkan luasannya tidak jauh berbeda dengan Kawasan Kota Tua Jakarta. Dengan kondisi yang mirip-mirip kota tua Jakarta tetapi berbeda penanganannya. Saat ini mereka juga lebih melebarkan potensi mereka dengan menjadi tempat berobat dan pendidikan.
Dalam undangan untuk JKPI beberapa kepala daerah atau yang mewakilinya ikut serta memenuhi undangan Pemerintah Kota Malaka untuk perayaan ulang tahun ke 3 mereka mendapat pengakuan Unesco sebagai kota warisan dunia. Selain mengikuti perhelatan, rombongan diterima secara khusus oleh Menteri Besar Malaka. Selain itu juga diundang kekantor Banda/Walikota untuk melihat persentasi mereka. Persentasi mereka dari awal memetakan sehinga keberhasilan sekarang. Kita memang jauh tertinggal, padahal kekayaan kita luar biasa daripada mereka. Banyak yang didapat dari kunjungan ini.