Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Para Petualang via Kapal Yacht Menyatakan Puas Keliling Sumbawa

Indonesia diharapkan memperbaiki sarana agar masa tinggal para yachter asing di negeri ini bisa lebih lama. Setiap tahun Indonesia dilintasi sekitar 3000 kapal layar yacht yang melakukan perjalanan wisata dari mancanegara.

Mereka kebayakan melakukan perjalanan mulai Amerika Serikat melintasi Hawai, Fiji, Darwin dan menuju Australia. Sedang yang berasal dari Eropah melintasi Malaysia dan Singapura. Petualangan juga biasa dilakukan yachter dari Selandia Baru, Darwin, Australia, Oysterela yang mengikuti Atlantic Rally for Cruiser.

“Namun, karena masih terbatasnya infrastruktur, penikmat wisata menumpang yacht ini terbatas lama tinggalnya di Indonesia,” kata Rally Organizer Raymond Timotius Lesmana di Dermaga Pelabuhan Cruise Gili Mas Lembar Lombok Barat, Rabu 19/9.

Raymond berharap Indonesia yang memiliki pulau hingga 16 ribu ini bisa dinikmati berlama-lama oleh para yachter. “Supaya jangan hanya melintas saja, perlu dikembangkan infrastruktur sehingga wisatawan mudah berkeliling,’’ kata dia.

Selama ini, untuk menyambut perjalanan kapal layar yacht, Indonesia sudah menyelenggarakan Sail Indonesia. Dalam perhelatan ini yachter melayari jalur Aceh, Belitung, Bintan – Tanjung Pinang, Kalimantan, Lovina (Bali), Medana (Lombok Utara), Labuan Badas (Sumbawa), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Tual (Maluku), dan Bitung (Sulawesi Utara).

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa Junaidi mengatakan 37 yachter yang singgah di Sumbawa menghabiskan waktunya selama dua pekan. Mereka dibawa pesiar ke kampung budaya Batu Dulang, Kampung industri kerajinan Pernek di Moyo Hulu dan kampong industri tenunan di Moyo Hilir.

Para peserta juga menyaksikan Barapan Kebo (balap kerbau) yang hanya ada di sana selain di India. ‘’Bahkan mereka diajak mengikuti paket wisata Hiu Paus di Labuhan Jambu,’’ ucapnya.

Diana Gorch (Amerika Serikat) yang menumpang yacht Syl Samara II dan Michael Foote (Skotlandia) yang menumpang Romano mengaku puas keliling Lombok dan Sumbawa. “Indah dan fantastik. Di mana-mana kami disapa,” ujar Michael Foote.

Sedangkan Diana Gorch menyatakan tidak kawatir adanya kejadian gempa. “Tidak masalah kalau ada gempa. Alamnya indah,”’ kata dia. Diana mengaku sudah berkeliling Lombok mendatangi obyek wisata air terjun Benang Stokel.

travel.tempo.co/Image Phinemo

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/