SEMARANG – Keinginan menjadikan Kota Lama Semarang di Jawa Tengah sebagai warisan budaya dunia tahun 2020 nampaknya bukan khayalan belaka. Terbukti semakin gencarnya berbagai pihak melakukan kegiatan positif untuk memopulerkan kawasan wisata kebanggaan warga Semarang ini.
Setelah belum lama direvitalisasi, bangunan liar dan penyandang penyakit sosial ditertibkan, kini giliran Pasar Malam Sentiling Festival Kota Lama Semarang kembali digelar tahun 2016. Meneruskan tradisi sejak tahun 2012, Festival Kota Lama yang kini disebut Pasar Malam Sentiling digelar semakin meriah pada 16 hingga 18 September 2016.
Berbagai inovasi baru dikeluarkan Oen’s Semarang Foundation selaku penyelenggara Pasar Malam Sentiling 2016, mulai panggung apung besar, kolaborasi musik dengan musisi-musisi Belanda, hingga pameran foto tentang kehidupan di Kota Lama oleh fotografer asal Belanda, Isabelle Boon dan masih banyak hiburan lainnya.
“Tahun ini Pasar Malam Sentiling bertemakan ‘Kuno Kini Nanti’, menunjukkan bahwa situasi di masa lampau, sekarang dan di masa yang akan datang memiliki keterkaitan satu sama lain,” ujar Jenny, Ketua Penyelenggara Pasar Sentiling 2016.
Ia memaparkan, selama tiga hari tersebut kawasan Kota Lama akan dibagi menjadi tiga area sesuai dengan tema acara, yaitu area kuno, area kini, dan area nanti.
Di area “Kuno” akan dihadirkan berbagai kuliner tempo doeloe, berpakaian tempo doeloe, photo booth yang sejalan dengan tema tempo doeloe, lagu-lagu tempo doeloe di tahun-tahun sebelum 1960 dan pasar klitikan atau barang antik.
Sementara itu, di area “Kini” yang berada di wilayah sekitar Kolam Retensi Tawang atau yang lebih familiar dengan Polder Tawang, akan ada panggung apung (floating stage) seluas 17,5 kali 12,5 meter persegi.
Panggung tersebut akan menjadi tempat pertunjukan bagi artis-artis nasional yang akan mengkolaborasikan musik klasik, jazz, dan lain sebagainya dengan musik nusantara masa kini.
Tak kalah meriahnya, di area “Nanti” akan diisi dengan pameran foto, gambar dan hasil research vision branding Kota Lama bekerja sama dengan The Missing Link dari Belanda.
Kemudian, salah satu seniman fotografi asal Belanda, Isabelle Boon akan memamerkan karyanya secara khusus tentang perjalanan kehidupan Kota Lama Semarang di Tekodeko Koffiehuis.
Karya fotografer Belanda tersebut merupakan rangkaian proyek “Heritage in Transition”, merupakan penjelajahan sosial yang mengungkap hubungan penghuni setempat dengan bangunan-bangunan historis, salah satunya di Kota Lama Semarang.
travel.kompas.com