Pesta Kesenian Bali (PKB) yang sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun tidak saja untuk masyarakat Bali, melainkan sudah menjadi agenda dunia. Hal itu diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam sambutannya pada Pembukaan PKB XXXIX Kabupaten Buleleng dan Buleleng Expo 2017, di Eks Pelabuhan Buleleng, Rabu (17/5/2017) malam.
“Pesta Kesenian Bali bukan hanya dirancang sebagai wadah untuk penggalian, pelestarian, pembinaan dan pengembangan seni budaya Bali, namun juga sebagai media promosi”, ucap Bupati.
Dalam usianya ke-39 tahun ini, Pesta Kesenian Bali Kabupaten Buleleng tahun 2017 dirangkaikan dengan Buleleng Expo yang pertama, menurut Bupati Buleleng tidak diragukan lagi keberadaannya, karena telah dapat mengangkat citra daerah Bali di mata internasional.
Kesenian yang merupakan perpaduan inspirasi dan kreatiftas manusia hasilnya diyakini sebagai penghalus budi dan rasa manusia, sehingga akan berdampak pada kepekaan terhadap esensi sosial kemanusiaan. Sedangkan inti pokok dari PKB, tegas Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana adalah dapat memotivasi daya imajinasi dan kreatifitas manusia.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng I Putu Tastra Wijaya selaku ketua panitia mengatakan, untuk memunculkan program Pesta Kesenian Bali bermula pada konsep bahwa PKB itu membawa misi antara lain sebagai langkah konservatif yaitu penyelamatan terhadap khasanah seni budaya tradisional maupun klasik, disamping memberikan ruang kepada seniman bereksperimen.
Pesta Kesenian Bali Kabupaten Buleleng berlangsung dari 17-21 Mei 2017 dirangkai dengan pelaksanaan Buleleng Expo. Pada hari pertama Rabu malam, menampilkan pementasan gong kebyar dewasa dan anak anak duta Kabupaten Buleleng disamping menampilkan kesenian partisipasi yaitu tarian India dari Konsulat Jenderal India di Bali dan kesenian dari Propinsi Aceh.
rri.co.id