Singosari,mengirimkan pasukannya ke Jambi,yang terkenal dengan nama”Pamalayu”,Sejak saat itu,Singosari mengangkat Tumenggung Depati yang berasal dari Jawa sebagai Raja muda di Kerinci dan Jambi Hulu,ia datang ke Kerinci untuk menjalankan tugas yang diserahkan Raja Jambi untuk me nyelidiki dan mengadakan hubungan persahabatan dengan Kerinci,dan kemudian mengusahakan Agar tunduk kepada Raja Jambi.
Pada masa perjuangan melawan imprealis Belanda dan Jepang,para Pejuang,hulubalang dan masyarakat bersatu padu berjuang mempertahankan Kerinci dari serangan musuh,melalaui persenjataan yang lengkap serta tipu muslihat akhirnya Belanda berhasil mencengkramkan kukunya di alam Kerinci.
Semua peninggalan sejarah dan kebudayaan tersebut hingga saat ini belum sepenuhnya dapat digali,dipelihara dan dimanfaatkan secara optimal, bahkan diantara benda benda hasil kebudayaan baik dalam bentuk artefak peninggalan megalithikum dan neolitikum termasuk bangunan banagunanMesjid Kuno da rumah rumah kuno satu demi satu musnah dimakan usia.kondisi ini sangat memperihatinkan, dikhawatirkan jika asset sejarah dan kebudayaan ini tidak diselamatkan kita khawatir generasi mendatang akan tercerabut dari akar budaya.
Untuk menyelamatkaan kebudayaan dan peradaban suku Kerinci diantaranya adalah melakukan penataan dan pemeliharaan artefak dan membangun ‘Musium”.Sebenarnya(H.Otma Rosya Syamsi,SE :12:5:1012) fungsi Musium tidak lain sebagai sarana untuk mengembangkan budaya dan peradaban manusia,Musium tidak hanya bergerak disektor budaya,namun juga dapat bergerak di sektor ekonomi,politik,sosial,dll.musium juga dapat dijadikan sebagai alat memperkuat identitas masyarakat,bahkan para ahli kebudayaan meletakan museum sebagai pranata sosial dan sebagai wahana untuk memberiakan gambaran dan mendidik perkembangan alam dan budaya manusia kepada komunitas manusia dan public.
Kita patut berterimakasih kepada Budayawan Iskandar Zakaria yang dengan tekun mengumpulkan dan merawat benda benda budaya alam Kerinci baik sebagai kolektor dengan gallery Ilok Ruponya maupun kerja kerasnya dalam mengurus benda cagar budaya yang ada di alam Kerinci,persoalan adalah saat ini pak Iskandar Zakaria telah memasuki usia senja,andaikan beliau telah beristirahat untuk selamanya lalu siapa lagi yang akan merawat dan menjaga benda benda budaya yang telah ia rawat sejak puluhan tahun yang lalu.
Iskandar Zakaria merupakan sosok budayawan dan seniman yang terus berusaha untuk melestarikan seni dan kebudayaan alam Kerinci, dirumah pribadinya yang sangat sederhana di dusun nek kelurahan Dusun Baru Kota Sungai Penuh Iskandar Zakaria (70 Tahun) bersama sang Istri tercinta merawat benda benda budaya dengan penuh rasa cinta, puluhan ilmuawan dalam dan luar negeri mendatangi Galery sederhana di kaki bukit Tiang Mirak (bukit Sentiong) di usia senja Iskandar Zakaria masih tekun merawat benda kuno watrisan kebudayaan masa lampau dan hingga penghujung usia ia masih aktif dan produktif menulis karya karya seni dan sastra serta melatih tarian tradisional alam Kerinci.
Didalam gallery sederhana ia merawat peninggalan kebudayaan alam Kerinci antara lain peninggalan masa purbakala termasuk keramik,gerabah,batu batu seperti kapak batu,patung,beliung numismatic( mata uang rakyat suku kerinci masa lalu) bersama direktur LSM Bina Potensia ia mengudang Gubernur Jambi untuk meresmikan satu satunya Galery Benda budaya di Pulau Sumatera.
Jika Musium alam Kerinci dibangun,maka Bangunan dapat dimanfatakan secara bersama oleh Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci ,jika pemerintah tidak kuasa untuk mendirikan Musium sebaiknya memanfaatkaan gedung gedung pasca pemekaran Kabupayten Kerinci untuk dijadikan Musium ,Taman budaya Gedung diantaranya adalah “Gedung Empat Jenis” yang saat ini dalam kondisi tidak dimanfaatkan, Gelora Kemenangan atau gedung gedung sasana olah raga yang sebagian besar tidak dimanfatkan secara optimal.Barangkali untuk jangka panjang jika Kabupaten Keirnci telah memiliki rumah dinas di Bukit Tengah Siulak sebaiknya rumah Dinas yang masih ditempati Bupati Kerinci sekarang dimanfaatkan untuk kepentingan bersama dengan menjadikan sebagai Gedung Musium atau Taman Budaya alam Kerinci.