Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sekilas perjuangan pembentukan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh – Hal 7

KolonelH.Bambang Sukowinarno, selanjutnya Bupati Kerinci selama 2 Periode dijabat oleh Letkol.Czi (.Purn) H.Fauzi Siin dan saat ini Bupati Kerinci pasca Pemekaran di jabat oleh H.Murasman,S.Pd.MM

Sejak  Kabupaten Kerinci menjadi daerah Otonom pada tahun 1958 Hingga saat ini Usia Kabupaten Kerinci telah memasuki usia  54 tahun, Rentang waktu 54 tahun hingga saat ini Kabupaten Kerinci telah dipimpin oleh 17 Orang Bupati.

Perjuangan rakyat Kerinci dalam menentang Penjajahan Belanda, dan Jepang ,Perlawanan

Rakyat Kerinci pada masa Agresi I dan Agresi II, Perjuangan pembentukan Otonomi Daerah Tingkat II Kerinci yang bergabung dengan Propinsi Jambi serta Pemekaran Kabupaten Kerinci menjadi dua daerah Otonum Kabupaten Kerinci dan Kota Sungia Penuh merupakan sebuah kerja keras para pejuang dan pemimpin Kerinci masa lalu dan  masa kini.

Pada perjuangan menghadapi Belanda dan Jepang yang memakan waktu  hampir 45 Tahun (1903-1945) ribuan nyawa para pejuang dan para suhada gugur dipersada Pertiwi dan dimasa kemerdekaan hingga saat ini tidak terhitung pengorbanan  yang telah dilakukan para pemimpin pemimpin dan pejuang untuk membangun bumi alam Kerinci,dan hasil perjuangan yang mempertaruhkan nyawa  para pejuang saat ini telah dinikmati bersama oleh anak anak bangsa.

Sebagai wujud rasa hormat dan untuk mengenang jasa jasa para pahlawan pejuang dan pemimpin yang telah mengabadikan dirinya untuk negeri yang sama sama kita cintai, sudah saatnya Pemerintah Kabupaten  Kerinci dan Pemerintah Kota Sungai Penuh dan DPRD Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh untuk mengabadikan nama nama pejuang/tokoh tokoh dalam sebuah Monument atau nama nama jalan ( Budhi.VJ.Rio Temenggung: LBP-AMY-Forsyada) diantara para pejuang dan tokoh tokoh yang namanya patut diabadikan untuk mounomen dan nama nama jalan di dalam Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh diantaranya adalah:

  1. Jalan Bilal Sengak, Jalan H.Ismail,Jalan  Fatimah Jura,dkk di ruas ruas jalan utama dikawasan  Tanjung Pauh- Semerap-Pulau Tengah-Jujun
  2. Jalan H.Muhctaruddin,Jl.H.AbdulKadir Djamil, Jl KH.Djanan Thaib Bakri,Jl.KH.AR.Dayah  Jl.KH.Adnan Thaib,Jl.DASIBA.Jl.Prof.Dr.H.Amir Hakim Usman.Jl.Prof Dr.dr.Havid Ardy  Jl.H.Miftah Yunus,Jl.Ghazali Burhan Riodja,Jl.Hardito,Jl.Sukoco,dan  mengabadikan nama   tokoh tokoh pejuang dan tokoh tokoh yang telah merintis dunia pendidikan,seni dan kebudayaan
  3. Jl. Dt.Majo Indo, Jl.Drs.Achmad Daud,jl.H.Rusdi Sayuti,Jl.Letkol.Nazar Efendi,Jl.Mohd Awal  Jl.Hasmi Muchtar dan mengabadikan nama nama  Bupati nama nama /Ketua DPRD/nama  nama anggota Veteran  yang telah wafat.
  4. Jalan H.Abu Hasan,MA di ruas jalan Kumun,Jalan  Ir.Rivai pada ruas jalan Keliling Danau-Gunung  Raya

Menurut Iskandar Zakaria, Meskipun secara administrasi dan tata kelola pemerintahan  antara Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh telah dipisahkan, akan tetapi secara sejarah,kebudayaan dan adat kedua daerah bersaudara ini memiliki akar rumpun dan suku yang sama, untuk masalah sejarah kebudayaan dan adat Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota bersama rakyat harus memiliki pola pikir yang sama untuk membangun dan mempertahankan nilai nilai sejarah dan  kebudayaan.

Disamping mengabadikan nama nama pejuang pejuang dan tokoh tokoh yang telah berjasa memerdekakan  dan membangun alam Kerinci,alangkah lebih baiknya jika Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten untuk mengawasi,memelihara dan menyelamatkan asset asset sejarah ,Peradaban dan kebudayaan yang ada di alamKerinci. Salah satu upaya yang sangat dirasa perlu adalah membangun”Musium Sejarah dan Kebudayaan Alam Kerinci dan Membangun Taman Budaya yang dapat dimanfaatkan secara bersama sama oleh masyarakat yang berada di seluruh penjuru alam Kerinci  solusi   yang paling sederrhana adalah dengan memanfaatkan sarana sarana bangunan milik Pemerintah Kerinci sebelum dilakukan Pemekaran.

Anggota  Komisi IX DPR RI dr.Hj.Indrawati Sukadis,(Jakarta ,30:5: 2012) Bumi alam Kerinci yang saat ini terdiri dari daerah otonom yakni Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sejak masa  zaman prasejarah hingga perjuangan kemerdekaan Indonesia menyimpan asset benda budaya dan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi,ratusan benda benda kebudayaan yang terdiri artefak artefak dan tinggalan kebudayaan menunjukan tingkat peradaban manusia suku Kerinci sudah tumbuh dan berkembang sejak ratusan  tahun yang lampau bahkan beberapa diantaranya merupakan peninggalan zaman Prasejarah.

Pada awal abad ke XIII hingga awal abad ke XX, manusia suku Kerinci telah mengenal dan memiliki kebudayaan dan tekhnologi yang tinggi ,hal ini dapat kita lihat adanya Naskah Undang undang Tanjung Tanah,Aksara Incung,Bangunan masjid kuno,dan manusia suku Kerinci sejak berabad abad yang silam telah memiliki sistim pemerintahan dan pranata hukum yang mengatur hubupangan antar masyarakat suku Kerinci maupun dengan masyarakat pendatang.

Data sejarah menunjukkan bahwa orang suku Kerinci sejak abad ke XIII telah memiliki hubungan yang baik dengan Minangkabau dan Jambi,pada masa Kertanegara,Raja Kerajaan

Halaman berikutnya…

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/