Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Situs Tugu Jepang di Kota Kupang

Keberadaan Situs Tugu Jepang membuktikan bahwa Tentara Day Nippon/tentara jepang pernah menjajah dan menduduki tanah timor, bangunan Situs Tugu Jepang merupakan peninggalan perang dunia ke II yang terletak di Jalan Antonov RT.017 RW.008 Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Bangunan Situs Tugu Jepang didirikan pada April 1943. Areal tempat didirikannya situs Tugu Jepang, sebelumnya adalah tempat pembakaran mayat Tentara Jepang yang gugur dalam pertempuran melawan tentara sekutu/gugur oleh perlawanan rakyat indonesia. Setelah dibakar, mayat Tentara Jepang tersebut, abu jenasahnya dihamburkan ke laut karena mereka menganggap bahwa air lautlah yang membawa abu tesebut sampai ke negara jepang. Tugas keenam serdadu jepang ini adalah menyembah Patung Zinto emas itu setiap pagi jam 06.00 dan setiap sore jam 05.00, karena itu adalah Tuhan (Dewa) yang mereka yakini dapat melindungi mereka dan bangunan sirus tugu tersebut dari serangan musuh. Dalam ruangn tersebut pula pernah dipasang radio komunikasi yang frekuensinya cukup tinggi sehingga keenam serdadu tersebut bisa berkomunikasi dengan pos-pos persembunyian serdadu jepang yang ada dalam wilayah negara Indonesia bahkan sampai Asia dan Jepang.

Pada tahun 1983 rombongan Veteran Jepang pernah menugunjungi Situs Tugu Jepang. Dari jarak seratus meter para veteran ini sudah sujud menyembah menghadap Situs Tugu Jepang yang dalam bahasa jepang di sebut soya. Setelah menyembah beberapa saat, para veteran ini melangkah maju menuju bangunan situs, setelah sampai mereka berdiri beberapa saat, lalu memberi penghormatan kemudian para veteran ini juga membakar kemenyan dan menyusunnya mengelilingi bangunan Situs Tugu Jepang, mereka juga mencari seorang warga (Benyamin) yang pernah disuruh untuk menjaga situs tugu jepang ini. Benyamin yang di suruh untuk menjaga situs tugu Jepang ini diambil dari wilayah lain yang tidak mengerti dan tidak tahu tentang Situs Tugu Jepang, namun tidak menemukan si penjaga waktu itu (Benyamin) karena Benyamin pada tahun 1943 dan tahun 1983 tentu beda, apakah ia orang Timor atau orang Flores apakah ia masih hidup atau sudah meninggal. Pra veteran ini waktu itu ingin memberi suatu penghargaan yang iskarena jasanya menjaga Tugu Jepang pada saat jepang angkat kaki dari tanah timor.

Pernah ada seorang warga Penfui mendapat petunjuk lewat mimpi bahwa di tengah-tengah lapangan upacara TNI AU EL TARI harta kekayaan yang ditimbun serdadu jepang dengan pusatnya adalah Situs Tugu Jepang. Dengan petunjuk lewat mimpi ini warga tersebut datang meminta ijin Bapak Lurah Penfui waktu itu, untuk menggalinya, namun Pak Lurah Penfui menolak dan mengarahkan warga tersebut untuk mendekati komandan Lanud, karena Danlanudlah yang memiliki kewenangan penuh atas tanah tersebut, permintaan untuk menggali harta yang ditimbun ini juga ditolak oleh Danlanud El Tari.

Situs tugu Jepang berbentuk persegi empat yang berundak-undak dengan 17 anak tangga , bagian bawah situs terdapat 5 tannga, di undak yang pertama ada 6 tangga, untuk menuju ke undak yg ke II juga 6 tangga. Pada undak yang ke II terdapat sebuah ruangan ukuran 1×1 m dengan pintu ke arah utara, sedangkan tampak depan yang menghadap ke selatan sebenarnya terpampang 2 marmer yang bertuliskan nama-nama tentara jepang yang jenasahnya dibakar dilokasi tersebut, tetapi hilang dicuri orang yang tidak tahu keberadaannya sampai saat ini.

Ruangan 1×1 m yang ada pada bangunan Situs Tugu Jepang merupakan tempat pemujaan yang di lakukan oleh 6 orang serdadu jepang 2 orang menghadap ke timur, 2 orang menghadap ke barat dan 2 orang menghadap ke utara dan di tengah-tengah keenam serdadu ini diletakan Patung Zinto yang terbuat dari emas.

tourism.nttprov.go.id

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/