Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sungai Penuh Kota Pusaka

Secara historis Kota Sungai Penuh merupakan daerah otonom baru hasil pemekaran Kabupaten Kerinci, terbentuk berdasarkan  Undang Undang Nomor 25 Tahun  2008  dan disyahkan oleh DPR-RI Tanggal 21 Juli 2008,  dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri H. Mardiyanto tanggal 8 November 2008.

Hingga tahun 2013 Kota Sungai Penuh memiliki 8 Kecamatan yakni: Kecamatan Sungai Penuh, Kecamatan Tanah Kampung, Kecamatan Sungai Bungkal, Kecamatan Kumun Debai, Kecamatan Pondok Tinggi, Kecamatan Pesisir Bukit, Kecamatan Hamparan Rawang, dan Kecamatan Koto Baru

Kota Sungai Penuh memiliki total luas wilayah 391,5 Km2  meliputi kawasan TNKS seluas 231,776 Km2  ( 59,2%) dan lahan budidaya / luas hunian seluas 159,724 Km2  (40,8%). Kota Sungai Penuh merupakan salah satu dari dua Kota yang ada di Propinsi Jambi (salah satu dari 11 Kabupaten/Kota di Propinsi Jambi).

Posisi Kota Sungai Penuh cukup unik dan berbeda dengan  daerah  daerah lain di Propinsi Jambi,  Kota Sungai Penuh berada di tengah tengah-tengah Kabupaten Induk (Kerinci), Kota Sungai Penuh merupakan salah satu kota tua yang ada di Propinsi Jambi

Kota Sungai Penuh berbatasan lansung dengan Kabupaten Kerinci di sebelah  Utara, sebelah selatan dan sebelah timur, hanya wilayah yang berada di sebelah barat yang berbatasan dengan wilayah Tapan Kabupaten Pesisir Selatan ( Propinsi Sumatera Barat), dan Kota ini berada pada ketinggian 500 – 1500 M.Dpl dengan kondisi iklim sejuk dan memiliki panorama alam yang menawan

 Jembatan--Kerinduan-Masyarakat( Jembatan  Kerinduan Masyarakat)

Kota Sungai Penuh merupakan sebuah kota kecil yang bernuansa agraris berada dikawasan dataran tinggi puncak pengunungan  andalas  ( bukit barisan ), membentang sepanjang gugus barat Pulau Sumatera. Bentang alamnya yang terdiri dari kawasan  perbukitan  yang  berlapis  lapis dan dikelilingi  oleh daerah hulu  dan  daerah  hilir  Kabupaten Kerinci.

Gugusan pegunungan bukit barisan dengan panorama alam  “Bukit Kahyangan” Bukit Puti Senang, dan pengunungan yang ada di dataran tinggi  Kota Sungai Penuh  seakan ikut menjaga irama dan denyut nadi kehidupan masyarakat. Dilain pihak berbagai peninggalan  benda cagar budaya yang berada di negeri atas angin ini menunjukkan Kota Sungai Penuh merupakan bagian tidak terpisahkan  alam Kerinci yang merupakan salah satu pusat peradaban tertua di dunia.

Kota Sungai Penuh dari sisi sejarah pembentukan dan penabalannya berdasarkan naskah dalam sistim pemerintahan adalah tanggal 18 Juli 1778 M, dengan demkian sampai 18 Juli tahun 2013 Kota  Sungai telah berusia 235 tahun ( Drs.H.Junaidi.T.Noor,MM: Makalah suatu wacana hari jadi Kota Sungai Penuh)

Kota Sungai Penuh yang berada dalam wilayah alam Kerinci memiliki kondisi alam yang indah dengan panorama alam yang aduhai, tempat kehidupan berbagai spesies flora dan fauna langka, telah menginspirasikan seorang pujangga Ghazali Burhan Rio Djayo mengumpamakan daerahnya bagaikan sekepal tanah dari surga.

Bentang alamnya yang terdiri dari gugus pegunungan senantiasa diselimuti awan putih dan embun serta lembah menawan yang terhampar luas membentuk kantung (engclave) yang unik  spesifik dan  merupakan bahagian engclave  yang terluas yang pernah di huni manusia. sebagian dari kawasan ini diselimuti hutan belantara liar dan basah dengan berbagai tingkat keragaman hayati yang tumbuh pada ketinggian yang berbeda dengan tiga ekosistim.

Dalam wilayah tiga ekosistim, Kota Sungai Penuh yang merupakan bagian  tidak terpisahkan  dari alam Kerinci memproduksi udara segar dan sejuk  yang dihirup oleh sebahagian penduduk dunia, mata air bening dari kaki  kaki pegunungan  yang mengalir  pada  sejumlah anak anak sungai dan bermuara di danau Kerinci, selanjutnya kembali mengalir melalui alur sungai Batang Merangin menuju sungai batanghari

kerinci-3Fitra Helmi,SE,MM (Kepala Bappeda & Budayawan muda Kota Sungai Penuh: Juni : 2013 ) menyebutkan  Kota Sungai Penuh memiliki Pesona alam  yang menawan dengan  beraneka ragam Flora -Fauna dan ke aneka ragaman seni, budaya dan detak ritme  kehidupan masyarakatnya yang begitu sempurna adalah sebuah  karunia Tuhan yang belum ditemukan dibelahan dunia lain

Kota Sungai Penuh yang merupakan bagian dari alam Kerinci menggambarkan  kesaktian  atau   keajaiban,  potensi  ini merupakan  sebuah  anugerah  yang  tiada  ternilai yang diberikan oleh Yang Maha Pencipta. Kota yang  berada di “ puncak andalas”  merupakan  daerah yang memiliki  satu  kesatuan kultur dan satu kesatuan hukum adat.

Potensi dan keaneka ragaman wisata alam dan kekayaan budaya  yang  dimiliki Kota Sungai Penuh telah mendapat pengakuan dari  organisasi Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

Dengan  di kukuhkannya Kota Sungai Penuh sebagai  anggota JKPI ke 50 pada Rakernas III JKPI tanggal 20 Juni 2013 di Kota  Blitar – Propinsi Jawa Timur. Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menilai bahwa Kota Sungai Penuh memiliki keanekaragaman  Pusaka alam dan atau pusaka budaya (tangible dan  intangible) termasuk berbagai peninggalan kebudayaan Islam seperti  makam makam / jirat  tokoh  ulama  pengembang  agama Islam, Al Qu’ran tulisan tangan, Masjid masjid kuno serta berbagai peninggalan artefak zaman megalitikum dan neolitikum dan  peninggalan  aksara  zaman  klasik.

  tabuh-larangan (Tabuh larangan di Luhah Rio Temenggung Sungai Penuh)

Keaneka ragaman  tangible  dan intangible banyak terdapat di Kabupaten Kerinci. Artefak dan Benda Cagar Budaya yang tersebar di alam Kerinci hingga saat ini masih  banyak  yang  belum digali, dilain pihak benda benda budaya yang telah ada belum sepenuhnya dirawat, beberapa diantaranya telah musnah ditelan pusaran kemajuan  peradaban zaman.(Budhi Vrihaspathi Jauhari)

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/