Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Benteng Tore dan Tohula Menjadi Saksi Bisu Kekuasaan Portugis

Kota Tidore Kepulauan adalah salah satu kota di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Keindahan alam yang ditawarkan pulau ini memikat siapa saja yang datang berkunjung kesini.

Kota ini sudah terkenal sejak zaman penjajahan dahulu karena cengkeh dan pala. Bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Tidore adalah pelaut dari Spanyol yang sampai ke Tidore tahun 1512. Kota ini juga sempat menjadi ibukota provinsi perjuangan Irian Barat. Keindahan alam yang dibalut peninggalan sejarah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Tidore.

Berbicara mengenai Tidore maka tak lepas dari jejak Portugis. Benteng Tore dan Tohula menjadi saksi bisu kekuasaan Portugis di tanah ini. Pemandangan dari sini sungguh indah!

Kedua benteng ini letaknya berdekatan, sama-sama di pusat kota serta dekat dengan Kedaton Kie, Singgasana Sultan Tidore. Hanya 30 menit dari Pelabuhan Rum, Anda bisa naik bentor atau mobil sewaan menuju tempat ini.

Untuk mencapai benteng, dibutuhkan stamina ektra. Anda harus melewati puluhan anak tangga dan teriknya sinar matahari. Akan tetapi, udara sejuk dan pepohonan hijau akan memberikan kesegaran selama perjalanan. Memasuki benteng ini gratis, alias tidak bayar.

Setibanya di benteng, pemandangan laut yang biru dan Pulau Halmahera akan menyambut Anda. Jika cuaca sedang cerah, maka akan menghasilkan gambar foto yang sangat bagus. Hamparan laut yang berwarna biru dan jernih serta hamparan karang akan sungguh menggoda.

Tidak hanya itu, Anda juga dapat melihat Kota Tidore dari ketinggian. Kedaton Kie dengan atap yang berwarna biru dapat Anda lihat dari kedua benteng ini. Ditambah dengan perahu-perahu yang melintas, dijamin Anda akan betah berlama-lama di sana.

Kedua benteng ini memang tidak diketahui persis tahun pembuatannya. Konon, benteng ini digunakan untuk melihat kapal-kapal yang hendak menyerang markas Portugis pada saat itu. Pemandangan dari kedua benteng ini sungguh menakjubkan. Suatu pemandangan yang sangat mahal harganya.

Sumber : ultimoparadiso.com

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/