Pagi belum sempurna, Mentaripun belum menampakkan diri dari peraduannya,tapi Niniek sudah terbangun dari mimpinya, udara dingin membuat bibir perempuan muda itu mendesah sambil menghirup udara pagi, beberapa petani kentang terlihat mulai mempersiapkan peralatan kerja untuk menyisik rerumputan liar yang tumbuh disekitar bedengan /pematang lahan kentang.
Bukit Khayangan pagi itu masih bening,embun masih bergantungan – dikejauhan terlihat kerlap kerlip lampu menghiasi wajah Kota Sungai Penuh dan dusun dusun di kaki kaki bukit alam Kerinci,kerlap kerlip lampu lampu di kejauhan bagaikan berada di kota seribu senja alam terkunci . Sinar matahari belum mampu menerobos rimbunnya pepohonan disekitarnya.Hari kian beranjak, Matahari perlahan menyusup. Disanalah diatas sebongkah batu Cadas, tampak dua sejoli saling tatap .lalu merapat.
Desiran angin bukit khayangan, kicauan burung burung dan suara gemercik air di kawasan pertanian Renah Kayu Embun menjadi saksi betapa bahagianya kedua sejoli itu menyatu, mereka berdua datang dari jauh hanya untuk memunuhi janji mereka sebelum menikah untuk menikmati udara dingin dan pemandangan bukit khyangan yang penuh pesona.
Aku, yang sedari tadi memandang tanpa sepengetahuan mereka, ikut bahagia bercampur iri, betapa tidak ? Kedua sejoli yang bertemu kali pertama di bukit Khayangan, lalu sepakat menjadi sepasang kekasih,lalu berpisah pula untuk jangka waktu cukup lama, dan akhirnya kini kembali menyatu dalam satu petahu menuju pantai harapan dan cita cita, bagi mereka Bukit Khayangan bukan sekedar objek wisata alam yang indah, rindang, dan menawan, pun menjadi Destinasi Cinta mereka yang abadi.
Bukit Khayangan merupakan objek wisata alam yang indah dan menawan dan memang kerap didatangi pengunjung yang tengah dilanda mabuk cinta,selain mereka sejumlah wisatawan baik Domestik maupun Mancanegara terutama turis dari Malaysia dan Eropa juga kerap mengunjungi “Bukit Khayangan. Tujuan mereka beragam, ada yang hendak menyaksikan panorama alam, melihat lokasi pertanian kentang dan menyaksikan petani memetik kopi dan mengupasbatang kulit manis” Kerinci Cinamon ( Casiavera), ada yang datang untuk merayakan ulang tahun, atau sekedar picnik dengan membawa sang kekasih.
Objek wisata bukit Khayangan merupakan sebuah destinasi wisata Kota Sungai Penuh yang selalu ramai di kunjungi, baik oleh masyarakat local,wisatawan Domestik maupun Mancanegara, pada hari Minggu atau hari libur objek wisata bukit khayangan ramai di kunjungi kawula muda.
Pada decade akhir tahun 1960an seorang Pujangga besar Sumatera Tedngah kelahiran Sungai Penuh-Jambi,Gaazali Burhan Riodja(alm) saat itu berjalan kaki menyusuri kaki kaki bukit menuju Bukit Khayangan yang memakan waktu tempuh seharian penuh berjalan kaki .Sang Penyair mendaki Bukit Khayangan melewati jalan setapak dan hutan belantara hanya untuk memandang Panorama Bumi Alam Kerinci yang menawan, Tentram dan Damai.
Konon di Puncak Bukit Khayangan itu Sang Penyair Gaazali Burhan Riodja mendapat inspirasi untuk menciptakan baik bait sajak sajak yang saat terkenal ini puisi tersebut popular dengan untaian kata” Kincai, Sekepal Tanah yang tercampak dari Surga, sebuah anugerah untuk dunia
Kawasan Bukit Kahyangan dan Renah Kayu Embun berada pada Wilayah Kecamatan Kumun Debai dan Kecamatan Pondok Tinggi Kota Sungai Penuh, Wilayah Pertanian terpadu ini dikenal sebagai daerah penghasil Casiavera, Kopi dan Kentang serta aneka sayur mayur yang berbatasan lasnung dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.