Madiun : Nguri-uri budaya Jawi atau mengembangkan dan melestarikan budaya Jawa, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun menyelenggarakan Festival Macapat.
Kegiatan yang diikuti oleh 70 peserta dari guru TK, SD dan SLTP itu juga merupakan rangkaian upaya menjadikan Madiun sebagai sentral budaya Mataraman.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun, Agus Purwowidagdo, ada sejumlah kegiatan yang akan digelar terkait dengan upaya itu antara lain mendirikan musium Mataraman yang saat ini sedang dalam kajian, Festival Pencak Silat Nusantara dan Karismatik Night Carnival.
“Kami akan meneliti dan menggali terus terkait dengan pencak silat, 25 Juni kita akan menyelenggarakan Festival Seni Pencak Silat Nusantara. Kemudian terkait dengan kebudayaan juga, Insya Allah nanti tanggal 22 Juli nanti kita adakan Karismatik Night Carnival, karena kita berusaha menampilkan dan menguri-uri budaya juga memberikan hiburan kepada masyarakat,” kata Agus.
Selanjutnya juga akan diadakan Pergelaran Wayang Kulit menampilkan lima dalang dan 100 waranggana pada 28 Juli nanti. Dan yang akan lebih seru lagi, akan digelar Pekan Wayang Kulit selama tujuh hari pada September mendatang untuk mengeksplor dalang-dalang lokal yang potensial.
Disbudparpora Kota Madiun juga akan melakukan penggalian seni budaya yang lain bertajuk Madiun Tempo Dulu dengan memamerkan karya seni para seniman lokal pada bulan Oktober nanti. Dan rencana ke depan, akan menjadikan sepanjang Jalan Agus Salim Madiun seperti Jalan Malioboro di Yogyakarta.
rri.co.id