Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kawo Pagi dan Edhelwies di Puncak Gunung Kerinci

Sungai Penuh , Sabtu pagi bulan lalu empat orang anggota Sanggar Seni Incung Alam Kerinci yang bermarkas di umah uhang empat jenis Kota Sungai Penuh dengan menyandang ransel dan membawa peralatan untuk pendakian, keempat orang anggota sanggar seni incung yang bestatus mahasiswa itu dengang menumpang kenderaan angkot berangkat dari Kota Sungai Penuh menuju Pos R.10 Desa Kersik Tuo sekitar 2 km dari kaki Gunung Kerinci

Perjalanan dari Kota Sungai Penuh menuju Desa Kersik Tuo hanya memakan waktu   hampir 1 ,5 jam perjalanan, mulai dari Siulak Deras kenderaan angkot yang ditumpangi 4orang anggota Sarung berjalan denga kecepakan sedang, dikiri jalan yang berbukit bukit terlihat pepohonan casiavera berbaris rapi dengan dedanaunan yang memerah saga berkilauan ditimpa sang mentari pagi, sementara daun kopi terlihat menghijau dengan bunga bunga kopi yang berwarna putih menyebarkan kan bau harum wewangian alami,dikiri jalan terlihat suara air sungai yang menderu disela sela bebatuan.

Sekitar 15 menit dari Siulak Deras , kenderaan angkot semakin memperlambat kecepatan , perlahan kenderaan memasuki   kawasan perkebunan Teh PTP Nusantara 6 Kebun kajoe Aro, dikawasan areal perkebunan terlihat sesayup mata memandang terhampar hamparan kebun teh bak permadani berwarna hijau kemilau ditimpa sang mentari pagi yang baru terjada dari tidurnya,memasuki kawasan Bedeang VIII terlihat Pabrik Teh pengolahan   peninggalan Kolonial belanda dengan arsitektur bangunan tempo doeloe.

Di kiri- kanan jalan terlihat pucuk pucuk teh yang menghijau, beberapa orang perempuan pemetik teh terlihat memetik teh yang mulai melakukan aktiftas rutin ,tepat di tugu Macan Desa Kersik Tuo , kenderaan angkot berbelok kekiri menuju Pos R.10,perjalanan dari Tugu Macan ke Pos R.10 hanya   memakan waktu perjalanan 10 menit, dan di Pos Jagawana (TKNS) kenderaan berhenti dan menurunkan 4 orang penumpang anggota Sanggar Seni Incung Alam Kerinci yang akan melakuka pendakian ke Puncak Gunung Kerinci .

Turun dari Angkot, ke empat orang anggota Sanggar Seni Incung Alam Kerinci yakni Dede Satria,Reza Amanta Saputra,Rozi Oktvianus dan Yusuf Albari beristirahat sejenak sambil menyalakan rokok, perjalanan selanjutnya harus berjalan kaki sepanjang hampir 2 kilometer   menuju pintu rimbo di kaki gunung Kerinci.

Dar Pintu Rimbo keempat pendaki dari Sanggar Seni Incung melanjutkan perjalanan menuju bangku panjang(Pos I ), perjalann menuju Bangku panjang menempu waktu 1 jam melewati hutan perawan yang rapat dan asri, dari Pos I menuju Pos 2   suasana hutan yang alami dan asri sangat terasa, pepohonan ukuran besar yang ditumbuhi aneka flora merupakan sebuah pemandangan yang sungguh indah, disini kita dapat menyaksikan betapa Agungnya Tuhan yang telah menciptakan Dunia , di sepanjang perjalanan kita menyaksikan ke indahan yang mempesona dan mendapatkan susana alam yang misteri .

Perjalanan dilanjutkan dari pos 2 menuju pos 3 yang memerlukan waktu tempuh 1- 1,5 Jam perjalanan, dan disini para pendaki gunung dapat beristirahat melepaskan kepenatan dan setelah istirahat sejenak, perjalanan dilanjutkan penju shelter I, dan si shelter ini para pendaki dapat mendirikan tenda untuk istirahat dan bermalam. Dan esok pagi perjalanan dilanjutkan menuju shelter 2.

Dari shelter 1 menuju shekter 2 perjalabab membutuhkan waktu 4-5 jam perjalanan, dan dari shelter dua menuju shelter 3 membutuhkan waktu 1-1,5 jam perjalanan,dan di Shelter 3 keempat anggota Sanggar seni incung alam Kerinci kembali mendirikan tenda dan bermalam semalam hingga pukul 03 Dinihari.

Pukul 03. Dinihari dalam kondisi cuaca yang dingin, keempat orang pendaki   melanjutkan perjalan menuju puncak gunung Kerinci yang memakan waktu tempuh 3,5 jam perjalanan melewati jalan yang terjal penuh bebatuan , pukul 08, Wib mimpi keempat orang pendaki dari Sarung menjadi kenyataan, keempat orang seniman muda itu sampai ke puncak gunung Kerinci.

Sekitar 1, 5 Jam menikmati suasana Puncak Gunung Kerinci dan menyaksikan panorama alam yang menawan dan indah ,

Menurut Putra ,Dede dan Rozi, dari ketinggian puncak Gunung Kerinci kita dapat menyaksikan pemandangan alam, diantaranya dapat menyaksikan pemandanga Pantai Panjang-Bengkulu, Rawa Ladeh Panjang, dan dari ketinggian puncak gunung Kerinci seluas mata memandang kita dapat menyaksikan bukit bukit barisan yang berbaris rapi dan menyaksikan wajah alam Kerinci yang sangat indah.

Sambil merasakan kea agungan Tuhan, keempat orang anggota Sanggar Seni Incung Alam Kerinci   menikmati minuman Serbuk Daun Kawo , minuman khas suku Kerinci yang terbuat dari pucuk pucuk daun kopi yang dikeringkan , Serbuk daun Kawo yag telah di sangau(dikeringkan) dicampur dengan air panas yang di masukkan kedaam tabung kawo yang terbuat dari ruas buluh tua yang dibentuk seperti tabung tempat penyimpan air minum.

Setelah memasang bendera “Sarung” keempat pendaki gunung dari sanggar seni incung alam Kerinci dan menikmati pemandangan , mereka memotret bunga bunga edhelwies yang menawan , hampir 2 jam mereka di puncak gunung.dan usai menikmati keindaahan alam dari ketinggian puncak gunung Kerinci ,dan pukul 08.30 Wib seniman muda itu bergegas kembali ke shelter 3, biasanya lewat jam 9   angin kencang dan uap belerang akan memenuhi puncak gunung Kerinci yang perkasa, 3 jam perjalan ke shelter 3 para pendaki menyaksikan aneka flora pegunungan, dan setelah membersihkan lokasi tempat bermalam , mereka bersiap kembali pulang ,dari shelter 3 menuju pintu rimba dibutuhkan waktu perjalanan normal 8-10 Jam. Perjalanan ( Budhi.VJ)

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/