Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mangente Ambon Promosikan Pariwisata Maluku

Pemerintah Kota Ambon menggelar tahun kunjungan wisata bertajuk Mangente Ambon 2015 untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa baik Provinsi Maluku ataupun Kota Ambon merupakan tempat yang aman, nyaman, indah dan harmonis. Serangkaian acara akan diselenggarakan dengan puncak kegiatan berlangsung pada 5-7 September 2015, sementara grand launching dilaksanakan pada 6 Mei bersama karnaval dan Festival Budaya Nusantara.

Secara harfiah kata ‘mangente berarti ‘datang mengunjungi‘. Mangente Ambon merupakan gerakan moral Pemerintah dan masyarakat Kota Ambon untuk menginformasikan bahwa provinsi dan kota ini begitu aman dan damai, juga untuk mengumpulkan seluruh potensi masyarakat dan cendekiawan di Provinsi Maluku demi memberikan dukungan dalam mewujudkan “Ambon Manise 2025“.

Salah satu rangkaian acara yang akan mewarnai Mangente Ambon adalah Diaspora Masyarakat Maluku yang digelar pada 18-19 Agustus 2015. Ini adalah musyawarah besar masyarakat Maluku di Kota Ambon, sekaligus menjadi ajang reunian akbar masyarakat Ambon yang berada di seluruh dunia untuk pulang kampung dan turut memberikan sumbangsih bagi percepatan pembangunan daerah.

“Acara Diaspora Masyarakat Maluku mengajak masyarakat Maluku untuk lebih peduli dan perhatian kepada negeri asal mereka,” jelas Richard Louhenapessy selaku Walikota Ambon, pada launching Mangente Ambon di Kementerian Pariwisata, Sabtu (18/4).

Richard menambahkan, semboyan Magente Ambon tidak hanya mengajak wisatawan untuk mengunjungi namun juga memberitahu wisatawan bahwa seluruh masyarakat Maluku memiliki semangat persaudaraan yang luar biasa. Maluku yang dahulu dikenal mengalami konflik kini sudah kondusif dan siap untuk menggerakkan pembangunan.

Gubernur Maluku, Said Assagaff bahkan menekankan bahwa Ambon merupakan kota yang paling aman di Indonesia.

“Stigma bahwa Maluku tidak aman harus dihilangkan. Maluku sangat aman, tidak ada jambret, suasananya kondusif didukung oleh masyarakat kami yang ramah dan murah senyum,” jelas Said Assagaff.

Provinsi Maluku yang berkarakter kepulauan, memiliki luas wilayah 712.479,65 mencakup 7,6% daratan, 92,4% lautan dan 10,630 kilometer garis pantai. Ambon merupakan pintu masuk menuju kabupaten/kota di seluruh Maluku, sekaligus tempat transit menuju Provinsi Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Potensi wisata Maluku sangat beragam. Kota Ambon sendiri memiliki Pantai Natsepa, Pantai Honimua, ataupun Pulau Pombo yang cocok untuk diving dan snorkeling. Selain itu terdapat Gong Perdamaian Dunia, Tugu Doolan, Patung Pattimura hingga Air Terjun Wakulele. Potensi lain juga bisa ditemukan di seluruh kabupaten di Provinsi Maluku, seperti Pantai Ora dan Taman Nasional Manusela di Kabupaten Maluku Tengah, Pantai Pasir Panjang di Kabupaten Seram, kerajinan kayu, tenun ikat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, serta masih banyak lagi potensi pariwisata lainnya.

Sumber : indonesia.travel

Leave a Comment

0/5

https://indonesiaheritage-cities.org/