Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan akan melakukan promosi pariwisata memanfaatkan momentum gerhana matahari total (GMT) yang dapat disaksikan dari beberapa kabupaten dan kota di provinsi ini pada 9 Maret 2016.
“Tim hari ini mulai berangkat ke Bali melakukan promosi wisata lewat momentum gerhana matahari total ini,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Sumsel, Irene Camelyn Sinaga, dijumpai di sela aktivitas pengukuran posisi dan kondisi cahaya matahari di Jembatan Ampera Palembang, Selasa (19/1/2016).
Dia mengemukakan, promosi pariwisata ini juga dibantu beberapa agen perjalanan yang akan mengantarkan wisatawan menuju tujuan peristiwa GMT itu.
Irene menjelaskan, beberapa lokasi di Palembang, seperti Jakabaring, Bukit Siguntang, Sungai Gantung Plaju, dan terutama Jembatan Ampera akan disiapkan untuk menyaksikan fenomena alam yang langka ini.
Dinas Perhubungan setempat rencananya menutup sebagian jalur jalan di Jembatan Ampera selama 12 jam, mulai pukul 00.00 WIB hingga Pukul 12.00 WIB.
“Beruntung peristiwa itu bersamaan hari libur nasional, sehingga memudahkan kami untuk melakukan penutupan jalan,” katanya lagi.
Menurut Irene, di atas Jembatan Ampera akan digelar semacam pasar kuliner dari pangkal hingga ujung jembatan itu.
Tidak hanya di Palembang, beberapa daerah lain yang potensial, seperti kawasan Upang Sungsang di Kabupaten Banyuasin, Kota Lubuklinggau, Kota Prabumulih, dan Sekayu-Sungai Lilin-Babat Toman di Kabupaten Musi Banyuasin.
“Target kami jelas akan menyasar ribuan wisatawan, kami sudah lihat dari jumlah pemesanan kamar di berbagai hotel,” ujar Irene.
Dia mengemukakan, menjelang fenomena alam tersebut tim dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer-Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan pengukuran kenaikan posisi dan kondisi sinar matahari di Jembatan Ampera Palembang.
“Kami di sini melakukan pengukuran sekian derajat ketinggian untuk pengamatan pada saat terjadi gerhana matahari total nanti,” kata perwakilan tim, Saipullah, usai mengamati lokasi.
Ia memaparkan, GMT diperkirakan terjadi terakhir kali pada tahun 1988.
“Namun gerhana matahari total seperti yang akan terjadi pada Maret mendatang kurang lebih terjadi dalam kurun 100 tahun sekali,” ujar Saipullah.
Gerhana itu akan dimulai pada saat matahari mulai naik antara pukul 06.00-06.20 WIB dan mencapai fase puncaknya sekitar pukul 07.20 WIB.
“Fase puncak saat matahari mulai tertutup akan berlangsung dalam kurun waktu satu menit 29 detik,” katanya.
travel.kompas.com/Image cecadak.blogspot.com