Naheed Nenshi, Walikota Calgary Kanada telah dianugerahi World Mayor Prize 2014 dan pada posisi berikutnya adalah Daniel Termont Walikota Ghent Belgia dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Dua di antara 3 Walikota terbaik dunia ini, yaitu Naheed Nenshi dan Tri Rismaharini adalah muslim yang telah terbukti mampu mewujudkan pemerintahan yang memperoleh banyak pujian baik masyarakat nasional maupun internasional.
Profil Walikota Calgary Naheed Nenshi
Walikota Calgary Naheed Nenshi, pemenang 2014 World Mayor Prize, adalah walikota yang paling dikagumi dari setiap kota besar di Kanada. Visinya adalah menciptakan sebuah kota yang harus mampu merencanakan masa depannya telah menarik perhatian dari para pemikir perkotaan dari seluruh Amerika Utara. Sejak menjabat pada 2010, ia telah menjadi walikota yang paling dikagumi dari setiap kota besar di Kanada. Dia adalah seorang visioner perkotaan yang tidak mengabaikan seluk-beluk pemerintah daerah. Bagi banyak khalayak di Amerika Utara dan Eropa, Walikota Nenshi adalah panutan bagi manajemen yang menentukan (decisive management), inklusivitas dan perencanaan ke depan. Dia juga telah menunjukkan kepemimpinan yang kuat selama bencana seperti banjir Alberta 2013 dan pemadaman listrik tahun lalu yang sangat berpengaruh pada sebagian besar pusat kota.
Pada tahun 2010 Naheed Nenshi menjadi walikota Muslim pertama kota Amerika Utara utama setelah ‘Revolusi Ungu’-nya menggambarkan harapan dari para pemilih di seluruh spektrum politik. Sekitar enam minggu sebelum pemilu, jajak pendapat publik hanya memberikan Naheed Nenshi dukungan sekitar delapan persen tetapi secara mengejutkan dengan aktivitas media sosial dan dikombinasi dengan temu darat yang intensif telah mendorongnya pada kemenangan di hari pemilihan. Tiga tahun kemudian dia terpilih kembali dengan hampir tiga perempat dari suara pemilih.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini
Pada dua posisi berikutnya setelah Nenshi adalah Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang telah menjadi pemimpin kota yang paling banyak dibicarakan di Indonesia. Dia telah menarik perhatian nasional dan internasional atas usahanya dengan penuh semangat mempromosikan kebijakan sosial, ekonomi, dan lingkungan di kota terbesar kedua di Indonesia.
Tri Rismaharini setelah terpilih sebagai Walikota pada tahun 2010 secara pasti mengubah Surabaya dari sebuah kota besar kaku yang terabaikan menjadi kota yang penuh taman dan ruang terbuka. Sekarang ada sebelas taman besar di Surabaya dengan tema yang berbeda termasuk menyediakan akses Wi-Fi, perpustakaan, pusat kebugaran, dan fasilitas olahraga lainnya. Surabaya telah diperbesar ruang terbuka lainnya seperti pemakaman sehingga mereka berfungsi sebagai ruang resapan air dan berdampak positif dengan tidak terjadi banjir yang serius selama tiga tahun. Selain juga yang nampak nyata adalah adanya penambahan secara signifikan jalur hijau di sepanjang jalan utama dan hutan kota.
Wanita berjilbab ini sering berbicara tentang kebutuhan mengelola perkotaan dengan melibatkan peran serta masyarakat. “Sebuah kota harus menjadi rumah bagi warganya.” Dia belajar dari pengalaman kota-kota yang berkembang pesat di Asia dan Eropa bahwa perkembangan baru yang besar dapat mengasingkan orang, sehingga Risma mengeluarkan kebijakan untuk menyesuaikan pembangunan dengan program-program sosial. Pada awal pemerintahannya, Risma telah mengubah rumah bordil dan bekas lahan SPBU di beberapa daerah kota menjadi taman kanak-kanak dan taman bermain keluarga serta melakukan pembinaan keterampilan dan kerohanian kepada mantan penghuni rumah bordil. Baru-baru ini Risma telah berkampanye sosial untuk keluarga yang kehilangan sanak keluarga dan teman-teman korban kecelakaan penerbangan AirAsia 8501,yang jatuh di Laut Jawa.
Profil The World Mayor Project
World Mayor adalah sebuah proyek yang disusun dan diselenggarakan oleh City Mayors Foundation, bertujuan untuk meningkatkan profil walikota di seluruh dunia, serta untuk menghormati mereka yang telah memberikan kontribusi jangka panjang kepada masyarakat dan berkomitmen untuk kesejahteraan kota secara nasional dan internasional. Sebuah walikota yang luar biasa harus memiliki kualitas seperti: kejujuran, kepemimpinan dan visi, kemampuan manajemen yang baik, kepedulian sosial dan ekonomi, kemampuan untuk memberikan keamanan dan untuk melindungi lingkungan, serta memiliki keterampilan untuk menumbuhkan hubungan baik antara komunitas dengan latar belakang budaya, ras dan sosial yang berbeda.
Proyek penghargaan ini dimulai pada tahun 2004 berperan dalam mempromosikan pemerintahan lokal yang baik, terbuka dan jujur melalui Kode Etik. The World Mayor Project and The City Mayors Foundationini dideklarasikan pendaaan secara mandiri dengan menolak pendanaan dari organisasi filantropi ataupun sponsor.
Dari gambaran di atas, besar harapan kita kepada dua walikota muslim yang terpilih menjadi walikota terbaik di dunia menjadi teladan bagi walikota-walikota muslim lainnya untuk memberikan syiar dakwah Islam dalam penerapan pemerintahannya yang bersih, jujur, memahami kebutuhan warganya, memiliki visi ke depan, serta mampu memberikan rasa aman bagi seluruh anggota masyarakat dan sekelilingnya. Serta ini merupakan bukti bahwa Walikota di Indonesia memiliki kapabilitas yang dapat disetarakan dengan walikota di negara-negara maju, semoga menjadi angin segar bagi para pemimpin daerah di Indonesia.
Sumber : madinatuliman.com